Wilayah Jawa Tengah akan mengalami peningkatan konsumsi BBM terbesar | PT Kontak Perkasa Futures
"Karena di sana prediksi kita masih akan terjadi hiruk pikuk kemacetan dari arus mudik dari Jawa Barat, Jawa Tengah ke Jawa Timur. Penumpukan jalur mudik akan terjadi di Jawa Tengah. Sehingga di sana kita siapkan antisipasi peningkatan cukup besar," ujar dia.
Lebih jauh, Ia menjelaskan, pihaknya akan terus memperhatikan wilayah-wilayah yang rentan terhadap kemacetan.
Pertamina, tambah dia, akan bekerjasama dengan pihak kepolisian, Kementerian Perhubungan hingga pengelola tol.
"Jadi tetap kita jaga distribusi, tanker kita sudah pelototin jangan sampai meleset," ujar dia.
Solar turunnya tidak terlalu besar dibanding tahun kemarin, yaitu sembilan persen. Sedangkan Kerosene (minyak tanah) akan naik tiga persen untuk wilayah yang masih ada minyak subsidi. Dexlite akan naik 10 persen. Itu kita hitung dari rata-rata harian dari Januari-Mei," kata dia.
Ia mengungkapkan, wilayah yang cukup besar kenaikan konsumsinya adalah Jawa Tengah. Wilayah ini konsumsinya diprediksi naik hingga 25,8 persen atau 26 persen dari rata-rata hari biasa.
Sedangkan untuk jenis, Pertalite, lanjut dia tetap naik 15 persen dari 39.248 Kl menjadi 45.135 Kl. "Karena mobilisasi dari Jakarta ke luar kota akan cari produk yang kualitasnya lebih baik," jelas dia.
Sementara itu, untuk Pertamax, kenaikannya yakni sebesar 10 persen dari 17.407 Kl per hari menjadi 19.147 Kl per hari. Sedangkan Solar, diprediksi akan turun sebesar sembilan persen dari 35.760 Kl per hari menjadi 32.541 Kl per hari.
Karena setiap tahun negara kita ini ada mudik bersama," kata Iskandar di kantor pusat Pertamina, Senin 22 Mei 2017.
Ia menjelaskan, pada musim Lebaran 2017 ini BBM jenis Premium diprediksi naik lima persen dibanding rata-rata harian yaitu dari sebesar 38.231 kilo liter (Kl) per hari menjadi 40.142 Kl per hari.
Kenaikan ini lantaran pasokan sudah stabil.
"Berbeda dengan tahun lalu yang (konsumsinya) turun sebesar tujuh persen," kata dia.
PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan seluruh jenis Bahan Bakar Minyak pada Ramadan dan Lebaran 2017.
Mulai dari Premium, Pertalite, Pertamax, Solar, Dexlite hingga minyak tanah memiliki cadangan yang cukup.
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi stok setiap bulan Ramadan dan Lebaran karena Indonesia memiliki tradisi yang berbeda dengan negara lain.
Stok Avtur untuk Lebaran Aman | PT Kontak Perkasa Futures
Ia merincikan pada Lebaran 2016, konsumsi avtur meningkat empat persen dari 12.500 kiloliter (Kl) per hari menjadi 13 ribu Kl per hari.
Sementara itu, pada Lebaran 2017, Iskandar menyebut peningkatan konsumsi avtur diperkirakan meningkat enam persen dari normalnya 14.079 Kl per hari menjadi 14.992 Kl per hari
"Prediksi ini biasanya akurat, karena kami sudah cukup lama dalam penyaluran dan prediksi Lebaran ini bertahun-tahun dilakukan," tutur dia.
"Avtur hampir sama dengan yang lainnya, puncaknya H-3 juga. Biasanya polanya selalu tetap. Kalau jatuhnya Lebaran, Minggu, berarti Jumat arus puncak. Akan banyak extra flight penerbangan ke daerah, khususnya ke wilayah tempat mudik," kata dia.
Meski meningkat, Iskandar memastikan ketahanan ketersediaan bahan bakar untuk pesawat ini bisa mencapai 22 hari atau masih aman. Pertumbuhan penumpang pesawat, kata dia, diprediksi terus meningkat seiring berkembangnya pembangunan infrastruktur penerbangan.
"Avtur kalau tahun lalu naik empat persen karena extra flight dari airline (maskapai), dan itu menjelang hari H banyak peningkatan, signifikan. Tahun ini, avtur naik juga karena akan lebih banyak extra flight," kata Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin 22 Mei 2017.
Direktur Pemasaran PT Pertamina, Muchamad Iskandar, mengatakan, peningkatan konsumsi avtur tahun ini akan naik hingga enam persen dibanding hari biasa. Kondisi ini lantaran banyaknya penerbangan tambahan saat menjelang hari H Lebaran.
Konsumsi bahan bakar avtur diperkirakan melonjak pada saat mudik Lebaran 2017. Prediksi ini berdasarkan pada peningkatan konsumsi avtur tahun lalu yang juga meningkat mencapai empat persen dibanding hari biasa.
Hadapi mudik Lebaran, Pertamina siapkan SPBU "mobile" | PT Kontak Perkasa Futures
Hal itu dilakukan sebagai upaya Pertamina memudahkan pengguna jalan mendapatkan bahan bakar tanpa harus mendatangi SPBU selama perjalanan mudik
Ia menjelaskan, tahun lalu, sejumlah SPBU sengaja ditutup oleh pihak berwajib karena ditengarai menjadi penyebab antrean panjang yang menyebabkan kemacetan.
Dalam kesempatan itu, ia pun menegaskan Pertamina tidak akan mengimpor BBM untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Titik-titik di Jawa Tengah seperti Brebes, Batang, dan Cikampek menjadi prioritas penjagaan distribusi bahan bakar secara mobile. Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan , Jasa Marga, dan aparat kepolisian untuk membantu proses distribusi
Selain menyiapkan SPBU mobile, Pertamina juga akan mendirikan pos-pos BBM darurat di pinggir jalan dan rest area yang tidak memiliki SPBU. Tidak hanya itu, Pertamina juga menyediakan BBM kemasan di pos-pos polisi dan posko mudik.
"Jadi untuk antisipasi seperti tahun lalu yang kejadian tidak kita duga, akhirnya kita tempuh dengan moda jemput bola, pakai motor guna mengantarkan bahan bakar," kata Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar di Kantor Pertamina, Jakarta, Senin.
Saat kondisi macet, SPBU bergerak menggunakan motor lebih mudah menjangkau konsumen di jalan ketimbang truk tanker.
PT Pertamina (Persero) menyiapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bergerak atau "mobile" untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama mudik Lebaran.