Saham-saham Amerika Serikat di Wall Street berakhir turun | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
Selain itu, musim laporan laba kuartal pertama juga dalam fokus. Data terakhir dari Thomson Reuters menunjukkan laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal pertama 2017 diperkirakan meningkat 14,7 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 7,2 persen.
Saham-saham AS tergelincir dan diperdagangkan pada kisaran sempit pada Selasa (16/5), karena Wall Street terutama mencerna hasil kuartalan Home Depot yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi yang baru dirilis.
Para investor terkejut mendengar kabar tersebut dan mengkhawatirkan kemampuan Trump untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ramah bisnis.
Saham-saham Amerika Serikat telah membukukan kenaikan yang kuat sejak pemilihan presiden, dengan S&P dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa awal pekan ini, sebagian karena harapan pada rencana reformasi pajak.
Gedung Putih pada Selasa (16/5) membantah gelombang baru tuduhan media bahwa Trump mungkin telah berusaha menghalangi peradilan dengan meminta mantan Direktur FBI James Comey mengakhiri penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," kata Trump kepada Comey saat itu menurut sebuah laporan New York Times, mengutip dua orang yang membaca memo yang ditulis Comey beberapa saat setelah bertemu dengan Trump di Ruang Oval suatu hari setelah Flynn mengundurkan diri dari jabatannya karena skandal keterkaitannya dengan Rusia pada Februari
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 372,82 poin atau 1,78 persen menjadi ditutup pada 20.606,93 poin menurut warta kantor berita Xinhua.
Sementara indeks S&P 500 kehilangan 43,64 poin atau 1,82 persen menjadi berakhir di 2.357,03 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 158,63 poin atau 2,57 persen menjadi ditutup pada 6.011,24 poin.
Saham-saham Amerika Serikat di Wall Street berakhir turun tajam pada Rabu waktu setempat karena para investor khawatir gejolak di Washington akan membebani pasar dan agenda reformasi pemerintahan Presiden Donald Trump akan melambat.
Buntuti Wall Street, Pasar Saham Asia Dibuka Melemah | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
Dengan imbal hasil US Treasury yang jatuh dan imbal hasil utang pemerintah Jerman mencapai titik terendahnya dalam lebih dari enam bulan terakhir, karena minggu yang penuh gejolak di Washington berbeda dengan stabilitas politik yang membaik di Eropa.
Di komoditas, harga minyak sedikit berubah setelah menetap di level tertinggi dua minggu, lantaran adanya laporan persediaan minyak mentah AS turun untuk enam minggu berturut-turut.
Hal tersebut merupakan tanda positif bagi pasar menjelang pertemuan OPEC minggu depan. Produsen minyak utama diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi.
Mata uang dolar AS terpukul, karena imbal hasil US Treasury turun secara signifikan, karena adanya kekhawatiran akan pemangkasan pajak dan penguatan ekonomi akan terhambat. Hasil Treasury 10 tahun benchmark US10YT=RR berada di 2,23% setelah turun ke level terendah 2,20% terendah sejak 21 April.
Ekuitas di Asia membuntuti Wall Street ketika Dow Jones dan indeks S&P 500 merosot sekira 1,8% dalam semalam. Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama turun 0,1% menjadi 97,498 bergerak tidak jauh dari level terendah enam bulanan di 99,333.
Indeks MSCI terbesar di Asia Pasifik berada di luar Jepang, turun 0,4%. Indeks Nikkei Jepang, N225, turun 1,2% dan pasar saham Australia turun 1,1%, serta indeks Kospi Korea Selatan turun 0,5%.
Pasar saham Asia dibuka melemah, sejalan dengan sentimen negatif yang masih menyelimuti pergerakan pasar saham global. Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) juga tertekan, lantaran para investor khawatir pemangkasan pajak tidak berjalan sesuai harapan.
Inilah Market Review PT Indo Premier Securities | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
Melemahnya bursa saham Wall Street diprediksi menjadi sentimen negatif indeks hari ini, di sisi lain menguatnya harga minyak mentah dunia dan komoditas lainnya diperkirakan menjadi katalis positif indeks. Hari ini pelaku pasar juga akan menanti rilis data ekonomi suku bunga. IHSG diprediksi bergerak melemah terbatas dengan target support di level 5.575 sedangkan resist pada level 5.655.
Dow Jones ditutup melemah 373 poin (-1,78%) di level 20.607, Nasdaq ditutup melemah 158 poin (-2,57%) pada level 6.011. Dari regional, indeks Nikkei dibuka melemah 361 poin (-1,82%) di level 19.454. Nilai tukar rupiah pada hari ini dibuka melemah 16 poin (-0,12%) menjadi 13.340.
Bursa saham Wall Street pada perdagangan Hari Rabu di tutup melemah karena pelaku pasar mulai ragu pada Presiden Amerika Donald Trump.