(IHSG) berpeluang lanjutkan pelemahan | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.602-5.691," kata William.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan Bima memilih saham PT PP Tbk (PTPP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bukit Asam Tbk (PTBA),dan PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) untuk dicermati pelaku pasar.
Hal senada dikatakan Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada. Ia menuturkan, IHSG berpeluang melemah seiring masih tingginya volume jual. Ia mengharapkan, volume jual dapat alami penurunan sehingga IHSG tidak kehilangan momentum untuk pembalikan arah menguat. "IHSG akan berpeluang menuju level support 5.595 dan 5.574," kata Reza.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berpeluang naik. Ini akan didukung oleh aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia. Selain itu, menurut William, data ekonomi stabil dan terkendali juga menjadi daya tarik investor untuk terus investasi di pasar saham.
Sedangkan dari eksternal, Bima mengatakan, Jepang akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017. Ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh 1,7 persen secara Year on Year (YoY) dan 0,4 persen Kuartal per Kuartal (QoQ), naik dari kuartal IV 2016 sebesar 1,2 persen dan 0,3 persen QoQ.
Melihat kondisi itu, Buma perkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.577-5.652 pada Kamis pekan ini.
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pelaku pasar menanti pengumuman BI 7-day repo rate dan pertumbuhan ekonomi Jepang.
Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, IHSG berpotensi melemah. Investor wait and see pengumuman Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan.
"Bank Indonesia akan mengumumkan BI Repo Rate yang diperkirakan tetap sebesar 4,75 persen," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (18/5/2017).
Ini Prediksi Saham Kamis, Bergerak Mixed | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
Nilai tukar rupiah hari ini ditutup pada level *13.315 per USD atau menguat 0,25%* terhadap penutupan sebelumnya (-0,10% mtd; -1,17% ytd).
Secara teknikal, IHSG breakdown support MA20 dan berpeluang test support MA50. Stochastic, RSI, dan MACD negatif.
Untuk perdagangan Kamis (18/5), Bahana memprediksi IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah di kisaran 5.600-5.650. Ada pun saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain; ACES, EXCL, ICBP, JPFA, SMBR, dan TMAS.
Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp175,9 miliar di pasar reguler (net buy Rp7,3 T mtd; net buy Rp26,7 T ytd).
Sebanyak 140 saham mengalami kenaikan, 206 saham mengalami penurunan, 83 saham tidak mengalami perubahan, dan 162 saham tidak mengalami perdagangan.
Bahana Securities dalam update market yang diterima KONTAN menyebutkan, penurunan IHSG terkena sentimen negatif dari penurunan harga komoditas serta keluarnya data penjualan otomotif yang di bawah estimasi serta penantian investment grade.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.615,49 atau melemah 0,56% terhadap penutupan sebelumnya (-1,23% mtd; +6,02% ytd), Rabu (17/5).
Cetak Untung 3%, BNP Paribas Spektra Jadi Unggulan Bulan Ini | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
Sementara itu, pada pasar obligasi, harga obligasi cenderung bergerak terbatas yang ditandai dengan pergerakan yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun berada di level 6,09-7,00 persen saja setahun. Meskipun demikian, hal ini tidak turut memengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap menjadi turun. Justru return jenis reksa dana ini tercatat naik tipis menjadi 0,35 persen dalam sebulan.
Adapun reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko paling rendah memperlihatkan return stabil dan cenderung meningkat dalam sebulan. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham. Sebulan, indeks reksa dana pasar uang tercatat menghasilkan return 0,27 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (Rabu, 17 Mei 2017) kembali terkoreksi 0,56 persen ke level 5.615,50. Mayoritas indeks sektoral bergerak ke zona merah dengan pelemahan terbesar pada sektor aneka industri dan pertambangan masing-masing sebesar 2,27 persen dan 1,38 persen.
Hal tersebut turut memengaruhi kinerja reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan campuran. Return kedua jenis reksa dana ini cenderung tertekan dalam sebulan terakhir ini menjadi minus 0,70 persen dan minus 0,45 persen.