Langkah yang dilakukan Indonesia lebih baik dari Eropa | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
"Saya juga ucapkan terima kasih bagi yang membantu mengamankan Indonesia jadi lebih baik lagi dari negara lain, khususnya Eropa," ujarnya.
Sebelumnya, serangan siber berupa ransomware WannaCry telah menghantam jaringan komputer di dunia. Dampaknya, jaringan di rumah sakit, bank dan instansi pemerintah di berbagai negara dunia terkena virus pemalak tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa RA itu menyampaikan terima kasih atas peran media elektronik, cetak, koran, media online, televisi, radio dan operator telekomunikasi di Indonesia sehingga insiden tersebut dapat teratasi dengan relatif cepat.
Dia mengakui, memang masih ada kasus penyebaran WannaCry, namun itu terbilang sedikit, tak sampai besar dibanding yang terjadi sebelumnya.
Angkanya diperkirakan tak signifikan
"Sudah aman, kita aman. Mungkin tak sampai 100 persen. Kalau satu yang kena dari ratusan hingga jutaan komputer di Indonesia, apalah artinya," kata dia.
Beberapa hari, Indonesia turut heboh dengan virus ransomware WannaCry. Namun kini, sebaran ransomware itu dilaporkan sudah tak semasif akhir pekan lalu.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menuturkan, saat ini Indonesia sudah aman dari ransomware tersebut.
"WannaCry itu sudah bersih dari Indonesia. Pagi ini sudah tak ada isu lagi. Boleh dikatakan aman," ujar Rudiantara di di Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu 17 Mei 2017.
Menkominfo sebut Indonesia sudah bebas "ransomware wannacry" | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
Ada pun jenis Ransomware yang saat ini sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 ransomware, yang memanfaatkan kelemahan security pada Sistem Operasi Windows yang telah ditambal oleh Microsoft melalui Security Update Patch pada Maret lalu.
Namun masih banyaknya sistem komputer yang tidak melakukan pembaruan tersebut menyebabkan ransomware ini cepat menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat.
Soal bayar, saya enggak yakin dari Indonesia ada yang bayar karena saya anjurkan tidak bayar. Logikanya begini, itu kan bisnis triliunan, masak hanya dengan 300 dolar AS atau Rp4 juta orang mau kasih decrypt? Makanya saya katakan tidak usah bayar," ungkapnya.
Ransomware adalah sejenis aplikasi tools/perangkat perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam dan ketika dijalankan secara jarak jauh akan menghalangi akses kepada sistem komputer atau data, bekerja dengan mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses hingga tebusan dibayar.
Kita tahu Rumah Sakit Dharmais (kena) tapi tidak seluruhnya. Ada juga Samsat di luar Jawa, di Sulawesi, juga ada perusahaan perkebunan dan manufaktur. Tapi hanya puluhan komputer dari mereka dan satu perusahaan mungkin tidak lebih dari 10 unit," katanya.
Rudiantara menambahkan, pihaknya mengkonfirmasi kasus WannaCry berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat.
Ia juga meyakini tidak ada pihak yang terinfeksi virus tersebut membayarkan uang tebusan sekitar 300 dolar AS untuk kembali membuka data yang terkunci.
Rudiantara mengaku meski masih ada pihak terinfeksi WannaCry yang hingga kini belum bisa membuka data, namun jumlahnya tidaklah besar.
Belum lagi, komputer yang terinfeksi WannaCry di Indonesia masih kategori puluhan, berbeda dengan yang terjadi di Eropa atau belahan dunia lain seperti Inggris atau Rusia dan China.
Menurut Rudiantara, virus yang terpapar melalui jaringan data atau internet itu tidak berdampak signifikan di Indonesia lantaran tangkasnya pencegahan yang dilakukan yakni memutus hubungan internet dan membuat salinan data cadangan (back up).
"Nah banyak yang melakukan ini, masuk kantor cabut kabelnya, matikan WiFi dan LAN kemudian secepatnya back up data dan unduh antivirus jadi langsung terproteksi," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengklaim Indonesia sudah bebas virus ransomware WannaCry yang sebelumnya menginfeksi setidaknya 200 ribu komputer di seluruh dunia.
"Boleh dikatakan hari ini sudah tidak ada isu lagi mengenai WannaCry, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," katanya di sela Asia Pacific Satellite Communications System International Conference (APSAT) 2017 di Jakarta, Rabu.
Menkominfo Sebut Sofware Bajakan Rentan Terserang Ransomware | PT Kontak Perkasa Futures Pusat
Menurutnya, beberapa jaringan yang terserang malware wannacry beberapa waktu lalu di beberapa lembaga, satu penyebabnya adalah penggunaan software bajakan.
"Ada juga laporan dari samsat di luar pulau jawa yang kena (Wannacry) PC-nya, kemudian ada perkebunan. Tapi, engga banyak," kata Rudiantara.
Menurutnya, beberapa jaringan yang terserang malware wannacry beberapa waktu lalu di beberapa lembaga, satu penyebabnya adalah penggunaan software bajakan.
"Ada juga laporan dari samsat di luar pulau jawa yang kena (Wannacry) PC-nya, kemudian ada perkebunan. Tapi, engga banyak," kata Rudiantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudaintara mengatakan hal itu dalam acara diskusi publik bertajuk "Polemik Tarif Data" yang digelar di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).
Penggunaan software bajakan, merupakan penyebab rentannya jaringan terkena malware Ransomware Wannacry.