Trump pernah menuding bahwa China sengaja melemahkan nilai tukar mata uangnya | PT Kontak Perkasa Futures
Menurut Trump, menguatnya dollar AS memiliki manfaat. Akan tetapi, apabila dollar AS terus menguat, maka ekonomi AS akan terkena dampak.
"Akan sangat sulit untuk bersaing ketika Anda memiliki dollar AS yang kuat dan negara-negara lain mendevaluasi kurs mata uang mereka," tutur Trump.
Selain itu, Trump juga selama ini mengkritik tajam Yellen. Ia mengungkapkan, kebijakan Yellen yang menerapkan suku bunga acuan Fed Fund Rate yang rendah telah melukai para nasabah simpanan.
Ia juga pernah mengindikasikan bahwa ia takkan mencalonkan kembali Yellen untuk periode keduanya nanti. Masa tugas Yellen berakhir pada Februari 2018.
Akan tetapi, Trump kini malah menyatakan bahwa dirinya menyukai kebijakan suku bunga acuan rendah dan menghormati Yellen sebagai gubernur The Fed.
Sebelum pilpres AS, Trump menyatakan kondisi ini menyandera AS. Ia juga berjanji untuk mencap China sebagai manipulator mata uang sejak hari pertama menjabat Presiden AS.
Dalam sebuah wawancara pada Rabu (12/4/2017) waktu setempat, Trump menyatakan bahwa China selama ini bukan manipulator mata uang. Malah, Trump menganggap dollar AS terlampau kuat.
"Saya rasa dollar AS kita terlalu kuat. Sebagian adalah kesalahan saya karena orang-orang memiliki keyakinan akan saya," jelas Trump seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/4/2017).
Mengutip BBC, Kamis (13/4/2017), Trump juga membuka kemungkinan dicalonkannya kembali Janet Yellen sebagai pimpinan bank sentral AS Federal Reserve. Padahal, Trump pernah mengkritik Yellen habis-habisan.
Komentar-komentar itu dilontarkan Trump pasca menerima kunjungan Presiden China Xi Jinping. China sebelumnya dituduh melemahkan yuan untuk membuat ekspornya lebih kompetitif dengan barang-barang produksi AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan menyebut China sebagai manupulator mata uang.
Sebelumnya, Trump pernah menuding bahwa China sengaja melemahkan nilai tukar mata uangnya agar menguntungkan dalam perdagangan.
Trump Jilat Ludah: China Bukan Tukang Manipulasi Mata Uang | PT Kontak Perkasa Futures
Selain soal menarik tuduhannya terhadap China, Trump juga mengatakan soal rasa hormatnya kepada Gubernur The Fed, Janet Yellen. Masa jabatan Yellen akan habis pada 2018, dan bisa saja kembali memilih Yellen, yang merupakan orang pilihan Barack Obama dari Partai Demokrat.
Trump menarik kritiknya terhadap Yellen pada saat masa kampanye. Kala itu, Trump mengkritik Yellen yang terus menahan suku bunga acuan tetap rendah. Namun saat ini pendapat Trump berubah. Menurutnya, suku bunga rendah bagus, karena bila suku bunga dinaikkan, dolar AS bisa makin kuat, dan ini mengganggu ekspor AS.
"Saya pikir dolar makin kuat, dan ini salah saya, karena orang makin percaya sama saya. Namun ini menyakitkan," kata Trump.
"Sangat sulit bersaing bila dolar menguat, sementara negara lain melemahkan nilai mata uangnya," kata Trump.
Tak hanya soal China yang dituduh memanipulasi uang, Trump juga berubah sikap soal suku bunga acuan. Saat kampanye dia meminta Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan, tapi sekarang dia meminta suku bunga acuan tetap rendah.
Komentar Trump ke Wall Street Journal ini membuat nilai tukar dolar turun, dan bursa saham Wall Street jatuh. Tidak biasa di AS, seorang presiden berkomentar soal nilai tukar mata uang.
Wall Street Journal disebut menuliskan, Trump mengubah pikirannya soal tuduhan ke China, sebab itu bisa membahayakan dialog AS dengan China terkait ancaman dari Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, seperti menjilat ludah atau ucapan yang pernah dilontarkannya saat kampanye. Pada saat kampanye, Trump menyatakan China sengaja melemahkan nilai tukar yuan terhadap dolar AS.
Namun saat ini setelah jadi Presiden AS, dan bertemu langsung dengan Presiden China, Xi Jinping, Trump menarik tuduhannya terhadap China.
"Mereka (China) tidak memanipulasi mata uang," demikian ujar Trump seperti dikutip Reuters dari Wall Street Journal, Kamis (13/4/2017).
Donald Trump: Korea Utara Mencari Masalah | PT Kontak Perkasa Futures
Cuitan Trump ini muncul setelah China memerintahkan untuk mengembalikan batu bara dari Korut ke negara terisolasi itu. Berdasarkan perintah itu, armada kapal kargo Korut kembali menuju ke pelabuhan Nampo.
Ketegangan telah meningkat di Semenanjung Korea di tengah kekhawatiran Korut bakal segera melakukan uji coba nuklir keenam. Eskalasi meningkat setelah Washington mengatakan mengalihkan kelompok kapal induk Carl Vinson menuju wilayah itu dalam rangka unjuk kekuatan.
AS mengirimkan kapal induk USS Carl Vinson dan sekelompok kapal perang ke perairan lepas pantai Semenanjung Korea untuk melakukan latihan bersama dengan Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel).
"Korut mencari masalah. Jika China memutuskan untuk membantu, yang akan menjadi besar. Jika tidak, kita akan memecahkan masalah tanpa mereka..!" cuit Trump di akun Twitternya seperti dikutip dari Independent, Rabu (12/4/2017).
"Saya menjelaskan kepada Presiden China bahwa kesepakatan perdagangan dengan AS akan jauh lebih baik bagi mereka jika mereka memecahkan masalah Korut!" cuit Trump lagi.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, Korea Utara (Korut) mencari masalah. Ia pun menyatakan AS akan menawarkan China kesepakatan perdagangan lebih baik jika membantu memecahkan krisis yang sedang berlangsung dengan Pyongyang.
Kontak Perkasa Futures