Saratoga Investama tercatat tumbuh 293 persen | pt kontak perkasa futures jogja
"Kenaikan laba bersih ditopang hasil investasi berupa pendapatan dividen sebesar Rp 622 miliar," kata dia.
Pendapatan investasi tersebut merupakan dividen tertinggi yang pernah diterima Saratoga Investama dari perusahaan investee. Saat ini Saratoga Investama memiliki 23 perusahaan investee yang terus tumbuh, dimana 11 diantaranya tercatat di bursa saham.
"Pendapatan dividen 2016 bersumber dari portfolio investasi efek diantaranya PTAdaro Energy Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan Provident Agro Tbk," ujar Jerry.
Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan sebelumnya telah membayarkan dividen interim senilai Rp 165 miliar atau Rp 61 per saham. Sehingga, untuk tahun buku 2016, total dividen yang dibayarkan Saratoga Investama kepada pemegang saham mencapai Rp 401 miliar.
Jerry juga melaporkan, laba bersih tahun 2016 mencapai Rp 5,67 triliun dengan laba per saham sebesar Rp 2.091 per saham. Sementara itu, laba bersih tahun 2015 tercatat sebesar Rp 923,4 miliar dengan laba per saham sebesar Rp 340 per saham.
Dengan demikian laba bersih Saratoga Investama tercatat tumbuh 293 persen. Menurut Jerry, pertumbuhan laba bersih ini dikarenakan meningkatnya penghasilan sebesar 22 persen dan turunnya beban sebesar 80 persen.
Pembagian dividen tahun buku 2016 telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar hari ini Rabu (26/4/2017).
Dividen total senilai Rp 148 per saham itu terdiri dari dividen interim yang sudah terlebih dahulu dibagikan senilai Rp 61 per saham, dan dividen final senilai Rp 87 per saham.
"RUPST hari ini pemegang saham menyetujui pembayaran dividen final sebesar Rp 235 miliar, atau Rp 87 per saham," kata Direktur Keuangan Saratoga Investama Jerry Go Ngo.
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga S Uno kecipratan Rp 111,6 miliar setelah PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) membagikan dividen total dengan nilai Rp 148 per saham.
Sebagai informasi, Sandiaga saat ini memiliki 754.115.429 lembar saham di Saratoga Investama atau setara 27,797 persen dari total saham. Dengan demikian, ia berhak mendapatkan dividen sebesar Rp 111,6 miliar.
Saratoga Inves Rp 420 Miliar di Dua Perusahaan | pt kontak perkasa futures jogja
Untuk tahun buku 2016, Saratoga membagikan dividen senilai Rp 622 miliar dan merupakan rekor baru bagi Saratoga dibandingkan pendapatan dividen tahun 2015 sebesar Rp 268 miliar.
Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo menjelaskan, di 2016 Saratoga mulai menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 65.
Dengan standar akuntansi ini Saratoga dapat menetapkan nilai wajar pada aset investasinya, sehingga akan memberikan gambaran nyata mengenai kinerja bisnis perusahaan di masa depan.
Michael mengatakan, sebagian besar perusahaan-perusahaan portofolio Saratoga menunjukkan kinerja yang sangat baik di tahun 2016.
Di sektor sumber daya alam, penguatan fundamental PT Adaro Energy Tbk.
(kode saham: ADRO) telah mendorong harga saham Adaro di 2016 naik dari Rp 515 menjadi Rp 1,695 per saham.
Di sektor konsumer, pertumbuhan bisnis PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk juga dinilai sangat positif telah meningkatkan harga saham MPMX dari Rp 489 menjadi Rp 820 per saham.
"Selama tahun 2016 Saratoga menanamkan investasi total sebesar Rp 420 miliar ke dalam peluang-peluang baru," sebut Presiden Direktur Saratoga Michael WP Soeryadjaya dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Kamis (26/4/2017).
"Saratoga telah melalui perjalanan yang sangat menggembirakan dari tahun ke tahun, dan di tahun 2016, kami berhasil menuntaskan beberapa siklus penuh investasi melalui divestasi dan monetisasi sebagian dari portofolio kami,” jelasnya.
Meski begitu, perusahaan investasi ini juga membenamkan modalnya di dua investasi baru, hasil seleksi dari lebih dari 100 peluang investasi yang masuk di tahun 2016.
Dua investasi baru tersebut adalah di PT Mulia Bosco Logistik dan PT Famon Awal Bros Sedaya untuk menambah portofolionya di sektor konsumer.
Sepanjang 2016, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk telah melakukan divestasi atas sejumlah aset investasinya. Beberapa diantaranya, pelepasan aset saham di PT Pulau Seroja Jaya senilai Rp 98 miliar, pelepasan aset perkebunan dari PT Provident Agro Tbk, yang bergerak di bidang sumber daya alam.
Aset lainnya yang dilepas di 2016 adalah di PT Sinar Mentari Prima (SMP), portofolio di sektor infrastruktur.
SRTG bagi dividen Rp 87 per saham | pt kontak perkasa futures jogja
Dengan standar akuntansi baru, Saratoga mencatatkan laba yang belum terealisasi (unrealized gain) sebesar Rp 6,34 triliun dalam pendapatan investasinya di tahun 2016. Sebagian besar didapatkan dari penyesuaian sekali waktu (one-off adjustments) dan mark-to-market, yang menandai peralihan dari accounting ekuitas menjadi nilai wajar.
“Hasil kinerja kami di tahun 2016 tidak dapat menjadi acuan kinerja Saratoga di masa depan, karena ini adalah dampak penerapan PSAK 65 yang dilakukan mulai 2016. Dengan standar baru ini pemegang saham akan mendapatkan transparansi untuk membuat keputusan terkait investasinya di Saratoga,” jelas Jerry.
Keputusan tersebut berdasar hasil kesepakatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (26/4).
Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo menjelaskan, pada tahun 2016 Saratoga mulai menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 65. Dengan standar akuntansi ini Saratoga dapat menetapkan nilai wajar pada aset investasinya, sehingga akan memberikan gambaran nyata mengenai kinerja bisnis perusahaan di masa depan.
Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membagikan dividen final sebesar Rp 235 miliar atau Rp 87 per saham.
Sehingga untuk tahun buku 2016, total dividen yang dibayarkan Saratoga mencapai Rp 401 miliar, mengingat di akhir tahun lalu emiten ini membayarkan dividen interim sebesar Rp 165 miliar atau Rp 61 per saham.