Mitsubishi Motors Corporation tergabung dengan aliansi Nissan-Renault | pt kontak perkasa futures bali
Bukan hanya itu, Osamu mengatakan anggota aliansi juga bisa memanfaatkan fasilitas pergudangan yang sama.
"Dalam rangka mengurangi biaya, dalam hal produk yang mau diimpor itu biasanya dilakukan inspeksi PDI, itu juga dimungkinkan dilakukan bersama. Hal tersebut ke depan juga bisa dilanjut misalnya memakai fasilitas yang sama di pelabuhan dan gudang-gudang yang ada," jelas Osamu.
Yang sudah dilakukan adalah kerjasama untuk mengangkut mobil-mobil yang diproduksi yang diantar ke diler. Pada umumnya setelah diproduksi mobil itu diangkut pakai trailer, sayang kalau ada space kosong oleh karena itu bisa kerjasama mengantar mobil ke diler-diler," kata Osamu di pabrik Mitsubishi, Bekasi.
"Kalau dimungkinkan seperti itu, suku cadang dan aksesoris juga dimungkinkan untuk diantar secara bersama. untuk mewujudkan hal tersebut kami akan mempertimbangkan berbagai hal, khususnya di kawasan ASEAN," lanjut Osamu.
Sejak Oktober lalu, produsen asal Jepang, Mitsubishi Motors Corporation tergabung dengan aliansi Nissan-Renault. Aliansi itu disebut akan memberikan keuntungan bagi ketiga pihak.
CEO Mitsubishi Motors Corporation, Osamu Masuko mengatakan, sebagai awalan, Mitsubishi telah memanfaatkan sarana pengangkut mobil yang baru diproduksi agar mengurangi biaya pengantaran.
Nissan Tak Berniat “Full Merger” Mitsubishi | pt kontak perkasa futures bali
Ghosn melanjutkan, kalau aliansi baru antara Nissan dan Mitsubishi adahal hubungan yang saling menguntungkan, tidak dalam konteks siapa membantu siapa. Di mana untuk Mitsubishi, akan mendapat akses penuh terhadap teknologi dan platform yang dimiliki Nissan, yang pasti lebih besar dari yang dimiliki Mitsubishi.
“Namun di lain sisi, Mitsubishi juga memiliki sesuatu yang tidak bisa diakses oleh Nissan dan Renault sebelumnya, sepeti di pasar ASEAN ini. Kemudian lagi baru-baru ini, kami sepakat untuk menyatukan logistik antara Mitsubishi dan Nissan,” ujar Ghosn.
Pria yang sebelumnya menjabat CEO Nissan dan Renault ini melanjutkan, kalau dirinya sudah cukup mengerti bagaimana mengatur perusahaan berbeda (pada aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi), board yang berbeda serta komite yang berbeda. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut sama-sama diharap bisa menjadi sukses.
“Lebih dari itu juga, bagaimana membuatnya tidak boleh ada konflik dan harus menguntungkan semuanya, dan kami sangat terlatih melakukan hubungan seperti ini. Mitsubishi masuk di aliansi, tidak diperlukan adanya full-merger,” ucap Ghosn.
Pembelian saham 34 persen yang dilakukan Nissan atas Mitsubishi, ternyata tak membuat Nissan tergiur untuk melangkah lebih jauh, dengan menambah saham di sana dan memiliki Mitsubishi sepenuhnya, seperti yang dilakukan Toyota terhadap Daihatsu.
“Kami (Nissan) ada di Mitsubishi hanya untuk menawarkan Mitsubishi lebih kepada share platform, jadi akan membuatnya cukup kompetitif. Sementara penggabungan penuh tidak ada dalam rencana kami,” ujar Carlos Ghosn, Chairman MMC dan Aliansi Renault-Nissan, Selasa (25/4/2017).
Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi Tantang Raksasa Otomotif Dunia | pt kontak perkasa futures bali
Mulai mengatur silang teknologi, supplier, modal. Kalau semua dilakukan saya pikir kami bisa tumbuh. Untuk Indonesia, caranya adalah dengan menguatkan citra merek. Mitsubishi sudah dikenal sebagai pabrikan yang (modenya) tahan lama. Kami punya reputasi baik di komersil, kami dipercaya di pasar," tambahnya.
Mann mengatakan, satu strategi unggulan sekaligus yang akan segera dieksekusi adalah meluncurkan produk low MPV baru. Low MPV adalah segmen terbesar di bisnis roda empat, sekaligus yang berkontribusi besar mengantarkan Toyota-Daihatsu ke puncak klasemen bisnis (dengan model Avanza dan Xenia).
Menurut Mann, pihaknya, dan juga aliansi, tidak terlalu fokus untuk mengejar ketertinggalan ini. Ia mengatakan bahwa yang seharusnya dilakukan adalah membuat proses yang baik, maka hasil yang baik pun akan mengikuti.
"Jadi nomor satu itu bukan target, tapi hasil. Yang paling penting bagi kami adalah apa yang kami lakukan, soal sales, sparepart, servis. Apa yang kami lakukan sudah benar? Semua itu harus dipastikan dilakukan dengan baik," terangnya, di pabrik baru Mitsubishi di Bekasi, Selasa (25/4) kemarin.
Khusus menanggapi aliansi Toyota-Daihatsu, Mann secara terbuka mengakui bahwa mereka begitu dominan. Untuk itu, diperlukan strategi yang serius.
Di Indonesia, aliansi ini juga masih terganjal "gurita" yang lebih besar, yaitu aliansi Toyota-Daihatsu. Jika ditotal, pangsa pasar keduanya lebih dari 50 persen.
Liputan6.com berkesempatan menanyakan aliansi yang lebih besar sekaligus potensi aliansi baru ini kepada Trevor Mann, Chief Operating Offier (COO) of Mitsubishi Motors saat berkunjung ke Indonesia.
Sepanjang tahun lalu, aliansi hanya mampu menduduki posisi ketiga penjualan mobil secara global. Total pengiriman mobil aliansi besar ini tetap masih kalah dari Volkswagen (VW) dan Toyota, yang masing-masing menduduki posisi satu dan dua.
Pengiriman mobil VW sebanyak 10,3 juta unit, sementara Toyota 10,2 juta. Nissan-Renault-Mitsubishi sendiri mencatatkan angka 9,96 juta unit, lebih banyak 4.000 unit ketimbang General Motors (GM) yang menduduki posisi empat.
Aliansi Nissan-Renault dan Mitsubishi yang resmi berdiri tahun lalu segera tumbuh menjadi salah satu pabrikan otomotif terbesar, baik dalam skala global maupun dalam skala lokal, dalam hal ini Indonesia.
Namun demikian, aliansi tiga pabrikan ini memang belum benar-benar jadi yang paling besar. Ada kelompok otomotif lain yang masih jauh berada di atas mereka.