Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini naik | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Sementara kepatuhan dari beberapa peserta telah merata, Arab Saudi telah melakukan pemotongan produksi yang signifikan, dengan produksi turun 4,5 sejak akhir tahun lalu, meskipun sedikit peningkatan pada Maret menjadi 9.980.000 barel per hari.
"Penurunan produksi Arab Saudi tampaknya menjelang perkiraan dan memberikan dorongan pada harga minyak," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di pialang berjangka Oanda di Singapura.
Meskipun demikian, masih ada beberapa kekhawatiran bahwa pasar minyak tetap kelebihan pasokan, terutama di Amerika Serikat (AS). Produksi minyak mentah AS telah meningkat sebesar 9% sejak pertengahan 2016 sebesar 9.200.000 barel per hari, sehingga lonjakan persediaan komersial mencapai rekor sebanyak 535.500.000 barel.
Produksi minyak AS dan persediaan data terbaru akan dipublikasikan pada Rabu oleh Administrasi Informasi Energi (EIA).
Para pelaku pasar mengatakan bahwa kenaikan harga akibat dari laporan bahwa Arab Saudi, pemimpin de-facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah mengatakan kepada produsen lain yang ingin memperpanjang pemotongan produksi pada paruh pertama tahun ini.
OPEC dan produsen lain, termasuk Rusia telah berjanji untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama tahun ini dalam upaya untuk mengendalikan kelebihan pasokan global dan menopang harga.
Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini naik, menempatkan harga minyak berjangka berada pada jalur kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus 2016. Hal ini tak lepas dari Arab Saudi yang akan melobi OPEC dan produsen lain untuk memperpanjang pemotongan produksi di luar semester pertama 2017.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017), harga minyak brent berada pada level USD56,40 per barel pada 01.17 GMT atau naik 17 sen setara dengan 0,3% dari penutupan terakhir mereka.
Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penguatan sebesar 16 sen atau 0,3% ke level USD53,56 per barel. Kenaikan ini juga menjadi tingkat tertinggi sejak awal bulan lalu.
Pengurangan Produksi Dorong Kenaikan Harga Minyak | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Kesepakatan ini ditetapkan akan berakhir pada akhir Juni. Anggota-anggota OPEC sebelumnya mengatakan mereka akan melihat ke dalam untuk kemungkinan perpanjangan.
Beberapa juga telah mendukung rencana tersebut. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei bertambah USD0,32 menjadi menetap di USD53,40 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, naik USD0,25 menjadi ditutup pada USD56,23 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak dunia menetap lebih tinggi setelah Arab Saudi menyatakan kesediaannya untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi.
Laporan-laporan mengatakan bahwa Arab Saudi telah mengatakan kepada para pejabat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bahwa ia ingin melanjutkan kesepakatan pengurangan produksi OPEC untuk enam bulan tambahan.
Kabar Perpanjangan Kebijakan OPEC Bikin Harga Minyak Membara | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Jika kenyataan serupa dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) AS pada Rabu pekan ini, maka sentimen itu akan kembali menopang penguatan harga minyak.
Namun, pergerakan harga minyak masih dibayangi oleh penambahan produksi minyak oleh negara-negara di luar OPEC, khususnya produksi minyak non-konvensional AS.
Selain itu, munculnya ketegangan geopolitik AS dengan negara lain juga bisa menghambat permintaan minyak mentah. Baru-baru ini, media nasional Korea Utara memberitakan bahwa serangan nuklir ke AS akan terus siaga jika kelompok Angkatan Laut AS terus mendekati sisi barat pasifik.
Harga minyak mentah melanjutkan tren positif pada hari Selasa waktu Amerika Serikat setelah Arab Saudi menyampaikan keinginan untuk memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi sepanjang semester II 2017 kepada organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) bahwa
Dikutip dari Reuters, keinginan itu akan disampaikan Arab Saudi ketika pertemuan antar negara OPEC dilakukan pada bulan Mei mendatang. Negara-negara anggota OPEC lain juga mengatakan akan memperpanjang periode pemangkasan produksi selama produsen non-OPEC juga mau bergabung.
Hasilnya, harga Brent LCOc1 meningkat US$0,25 per barel ke angka US$56,23 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate CLc1 meningkat US$0,32 per barel ke angka US$53,40 per barel.
Harga minyak kemudian kembali menguat pasca penutupan setelah laporan Amerocam Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak AS menurun hampir 1,3 juta barel. Ini berbanding terbalik dengan prediksi analis yang meramal bahwa stok minyak akan bertambah 87 ribu barel pada pekan lalu.
PT Kontak Perkasa Futures