PT Garuda Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS | PT Kontak Perkasa Futures
Untuk perkembangan bisnis kargo, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan jumlah angkutan kargo menjadi 415,824 ton kargo, atau meningkat 18,22 persen dari tahun 2015 yang mencapai 351,724 ton.
Secara keseluruhan jumlah pendapatan pasar kargo pada 2016 tercatat 219,15 juta dolar AS, atau meningkat 16,65 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 187,87 juta dolar AS.
Selama 2016, Garuda Indonesia Group melakukan penambahan kapasitas penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan revitalisasi armada dengan mendatangkan 17 pesawat, yaitu terdiri dari empat pesawat ATR 72-600, empat pesawat A330-300, satu pesawat B777-300ER, dan delapan pesawat A330-200.
Dengan demikian, hingga akhir tahun 2016, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun.
OTP tersebut diperoleh meskipun tantangan pengembangan infrastruktur operasional penerbangan, seperti migrasi pelayanan, penerbangan domestik ke Terminal 3 yang baru di Bandara Soekarno-Hatta, hingga faktor cuaca yang bersifat "force majeure".
Sementara itu, rata-rata tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 73,1 persen sedangkan Citilink sebesar 76,8 persen.
Sepanjang 2016, perseroan berhasil mengangkut 35 juta penumpang baik dari Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.
Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga berhasil mencatatkan peningkatan sektor pendapatan lainnya yang terdiri dari komponen pendapatan tambahan "ancillary revenue", pendapatan sektor "strategic business unit" (SBU), hingga sektor lainnya dengan capaian sebesar 392 juta dolar AS atau meningkat 13,7 persen dibandingkan 2015 lalu sebesar 344,6 juta dolar AS.
Kinerja operasional Garuda Indonesia dalam hal tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) pada 2016 mencapai 89,51 persen atau naik dari tahun sebelumnya 88 persen.
PT Garuda Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir 2016.
Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat 9,89 persen menjadi 274.969 penerbangan dari total 249.974 penerbangan tahun 2015.
"Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional," kata Vice President Corporate Communicaton Garuda Indonesia Benny S Butarbutar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam (12/4).
Pahala paparkan strategi tingkatkan keuangan Garuda Indonesia | PT Kontak Perkasa Futures
Selain efisiensi biaya, ia juga akan mengoptimalisasi armada kapal yang ada dan rute-rute penerbangan bersama tim baru yang di antaranya terdapat enam direksi baru yang diangkat saat RUPS.
"Pendapatan per penumpang industri ini mengalami penurunan signifikan karena persaingan tentuya. Bagaimana bisa mengoptimalkan pendapatan melalui strategi pricing, distribusi termasuk meningkatkan profitabilitas dari rute yang ada," ungkapnya.
Pahala yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan Bank Mandiri tersebut memaparkan strategi lainnya untuk meningkatkan pangsa pasar Garuda, baik di tingkat domestik maupun internasional.
Ia mengaku akan mengintegrasikan Garuda Indonesia dengan anak perusahaan, Citilink, salah satunya dengan penggabungan poin "mileage" jarak tempuh guna menarik minat penumpang.
"Saat ini sudah ada inisiatif misalnya mileage dan loyalty program yang dimiliki saat ini sudah mulai tersambung dan akan lihat bagaimana integrasi tersebut kita tingkatkan lagi," kata Pahala.
Dari sisi biaya-biaya yang kita bisa review ulang dan hal lain dalam jangka satu tahun, perlu review dari sisi operasional, fleet dan rute," kata Pahala saat mendatangi Kantor Pusat Garuda Indonesia di Cengkareng, Rabu malam.
Pahala ingin memastikan presentase dari seluruh rute penerbangan Garuda Indonesia harus menguntungkan dan meningkat. Itulah yang menjadi salah satu fokus Dirut Garuda Indonesia yang baru tersebut menggantikan pejabat sebelumnya, Arif Wibowo.
Menurut dia, perlu ada program berjangka, baik 3-6 bulan, satu tahun dan 3-5 tahun untuk memastikan kondisi operasional dan keuangan perusahaan semakin kuat dan menguntungkan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala N Mansury memaparkan sejumlah strategi untuk memastikan keuntungan perusahaan, salah satunya dengan meninjau operasional dan keuangan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun.
Pahala Nugraha Mansury, Bankir Muda yang Pimpin Garuda Indonesia | PT Kontak Perkasa Futures
Ia pernah menjabat sebagai Group Head Corporate Development, Change Management Office and Economic Research selama kurun waktu 2003 hingga 2006.
Pada tahun 2006, Pahala ditunjuk sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer alias Direktur Keuangan.
Pahala pun mengantongi gelar Chartered Financial Analyst (CFA) dan menjabat Wakil Presiden CFA Indonesia. Pada tahun 2010, Pahala ditunjuk sebagai Managing Director of Finance & Strategy.
Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, posisi yang didudukinya di Bank Mandiri adalah Direktur Finance & Treasury.
Kemudian, pada tahun 1999, Pahala bekerja sebagai Senior Consultant di Booz Allen & Hamilton selama setahun.
Pada tahun yang sama pula, ia bergabung dengan The Boston Consulting Group dan mengenyam jabatan Project Leader dalam berbagai proyek perbankan hingga tahun 2003.
Pahala akhirnya bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2003 silam dan memegang berbagai jabatan.
Mengutip situs resmi Bank Mandiri, Rabu (12/4/2017), Pahala lahir pada tahun 1971 dan memperoleh gelar sarjana ekonomi dari program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).
Kemudian, ia memperoleh gelar MBA di bidang keuangan dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat.
Pahala memulai karirnya sebagai Change Management Consultant di Andersen Consulting Jakarta hingga tahun 1997. Pada tahun 1998 silam, ia bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan sekuritas di New York.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk mengganti Direktur Utama perseroan.
Direktur Keuangan dan Tresuri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury ditunjuk menggantikan Arif Wibowo sebagai direktur utama.
Siapa sebenarnya Pahala, "pilot" baru Garuda Indonesia? Pahala adalah sosok bankir muda namun sarat pengalaman.
Kontak Perkasa Futures