Amran Sulaiman berbagi cerita tentang petani di Korea Selatan dan Jerman | kontak perkasa futures website
Kenapa negara lain itu maju, seperti Taiwan, karena mereka bekerja, jadi kalau punya 4 hektar lahan jagung, tidur di bawah pohon jagung, ya boleh pulang sekali sebulan," tukasnya.
"Saya pulang dari Korea dan Jerman itu di sana hanya dikasih waktu 4-5 bulan untuk cocok tanam, karena sisanya musim semi dan salju, kita 12 bulan tapi bedanya saat saya ditanya Pak Presiden, apa bedanya Pak Mentan, di sana rajin sekali karena mengejar waktu, kita malas sekali, itu saja bedanya," jelasnya.
Oleh karena itu, Amran meminta kepada para petani Indonesia dapat meniru cara kerja petani-petani di negara tersebut, hanya waktu 5 bulan dalam satu tahun untuk bercocok tanam.
Lanjut Amran, para petani di Indonesia belum memaksimalkan waktu cocok tanam. Sehingga, tidak jarang penghasilan petani di Indonesia masih terbilang rendah.
Menurut Amran, petani negara-negara tersebut sangat memaksimalkan musim cocok tanam yang hanya berlangsung selama 5 bulan dalam 1 tahun. Dengan kerja keras para petani di negara tersebut penghasilannya sekitar Rp 3 miliar per bulan.
"Kalau bapak tanam 3-4 hektar coba tuh masih ada yang kosong ditanami semua kecuali punggung bebek, tanami jagung semua, sejengkal harus ditanami," tambahnya.
Menurut Amran, petani negara-negara tersebut sangat memaksimalkan musim cocok tanam yang hanya berlangsung selama 5 bulan dalam 1 tahun. Dengan kerja keras para petani di negara tersebut penghasilannya sekitar Rp 3 miliar per bulan.
"Kalau bapak tanam 3-4 hektar coba tuh masih ada yang kosong ditanami semua kecuali punggung bebek, tanami jagung semua, sejengkal harus ditanami," tambahnya.
Petani Mamuju Tengah Gigih, Mentan pun Tambah Bantuan Benih | kontak perkasa futures website
Amran juga memuji integrasi sawit dan jagung yang dilakukan petani di sana. Cara itu dianggap bisa mengoptimalkan fungsi lahan yang tersedia.
"Intergrasi sawit dan jagung ini kalau dilakukan semua (daerah), negara kita akan kuat. Dan di Indonesia Timur ini menjadi yang pertama. Memang Pak Bupati bergerak cepat, makanya di cintai rakyat," tambah dia memuji Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni.(
Karenanya, bantuan benih jagung untuk Mamuju Tengah akan ditambah dari 15 ribu hektar pada 2016 menjadi 20-30 ribu hektar tahun ini. Benih sebanyak itu diprediksi bisa menghasilkan produksi senilai Rp 60 miliar.
Karena hamparan lahan pertanian di Desa Tobadak Satu berupa area tadah hujan, maka dibutuhkan pompa air untuk pengairan tanaman jagung ketika musim kemarau. Mentan pun akhirnya menjanjikan 10 pompa air.
Amran mengatakan saat ini pemerintah tidak lagi melakukan kebijakan impor jagung. Capaian ini merupakan pertama terjadi sejak Republik Indonesia berdiri.
"Begitu juga tidak impor beras, bawang kita sudah ekspor, ini kerja keras para petani, kerja keras anak bangsa," kata dia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersemangat melihat kegigihan petani jagung di Desa Tobadak Satu, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah.
Bahkan di awal sambutannya usai panen jagung, Amran langsung menyatakan akan menambah bantuan untuk petani. "Singkatnya saja, insyaallah kami akan tambah bantuan benih jagung," ujar dia, Kamis (27/4).
Produksi Jagung Tinggi, Sulbar Diincar Investor Bangun Pabrik Pakan | kontak perkasa futures website
Tidak hanya itu, Amran juga mengajak para petani di Kabupaten Mamuju Tengah untuk mengambil sikap ramah jika ada investor yang ingin bangun pabrik pakan.
"Jangan dia datang dipelototi mata mau apa pak ? Kita setengah mati bujuk datang, jadi ada nama perusahaannya PT BPD Agro siapa itu, kalau mereka mau bangun tolong dikawal," kata Amran.
Dia menyebutkan, perusahaan yang ingin bangun pabrik pakan ternak adalah PT BPD Agro.
"Pak Bupati tolong dikawal, dari Jakarta tadi. Ini mau bangun pabrik jagung di sini, jadi pakan ternak ini," jelasnya.
"Jadi ini anda tolong, ada pengusaha Jakarta, mau bangun feedmill di sini," kata Amran.
Hal tersebut diungkapkan usai panen jagung di Desa Tobadak Satu, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (27/4/2017).
Menurut Amran, Kabupaten Mamuju Tengah memiliki potensi jagung yang cukup tinggi. Apalagi tanaman jagung satu ladang dengan kelapa sawit.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah mengawal jika ada investor pakan ternak yang ingin membangun pabrik.