Gas nitrogen kini menjadi pilihan banyak pemilik kendaraan | PT Kontak Perkasa Futures
Keuntungan lainnya adalah berat jenis partikelnya yang lebih ringan serta lebih besar, membuat kebocoran ban yang diisi gas nitrogen lebih sedikit, sehingga tidak membutuhkan pengisian yang terlalu sering. Tekanan ban yang pas juga dapat menghemat bahan bakar.
"Pengisian ban dengan gas nitrogen juga lebih menghemat konsumsi bahan bakar, karena saat ban diisi gas nitrogen, kinerja mesin menjadi berkurang," ujarnya.
Tak hanya itu, ban juga akan bekerja lebih optimal ketika berputar, karena sifatnya yang dingin.
Artinya menjaga temperatur ban tetap dingin. "Bisa juga mengurangi keausan ban yang tidak merata serta memperbaiki manuver," katanya.
Selain pengisian ban dengan angin atau oksigen, saat ini sudah banyak dijumpai pengisian ban dengan gas nitrogen seperti yang ada di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pengisian ban dengan gas nitrogen kian digemari para pengendara kendaraan bermotor karena dianggap memiliki kelebihan.
Menurut Technical Manager ban IRC dari PT Gajah Tunggal, Yulfachmi, ban kendaraan yang diisi dengan gas nitrogen akan lebih stabil dibanding diisi dengan udara biasa. "Daya cakram dan kinerja pada ban menjadi lebih optimal akibat grip yang baik dan tekanan yang tidak berkurang," kata Fachmi saat ditemui di Karawang, Jawa Barat.
Mengenal Batas Kecepatan Ban | PT Kontak Perkasa Futures
Selain H dan J, ada beberapa rating lain yang jadi batas maksimal kecepatan ban. Total ada 15 rating yang telah ditetapkan secara internasional. Rating "Moped" sebagai rating terendah misalnya, menunjukkan bahwa batas maksimal kecepatan motor yang bisa ditolerir ban dalam satu jam adalah 50 km/jam.
Sementara yang tertinggi adalah rating ZR. Ini artinya ban bisa mentolerir kecepatan hingga lebih dari 240 km/jam dalam satu jam penuh.
Implikasi jika melewati batasan ini adalah ban dapat meletus karena tidak kuat menahan panas dari gesekan dari kecepatan tinggi.
Satoshi Akatsuka, Head of Product Development IRC Japan, mengatakan bahwa motor sport atau motor berkubikasi tinggi kode bannya umumnya "H". H artinya batas maksimal ban adalah 210 km/jam dan digeber terus menerus selama satu jam penuh.
"H rated adalah ban high performance, sementara Z rated sudah ultra high performance. Ini klasifikasi ban radial," ujar Akatsuka, dalam peluncuran ban radial IRC RMC 810 di Proving Ground Gajah Tunggal, Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/4/2017).
Ban adalah satu aspek penting yang ada pada kendaraan. Ia adalah satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan aspal atau jalanan lainnya. Karenanya, pengguna harus tahu betul spesifikasinya.
Salah satu spesifikasi yang harus diketahui adalah berapa batas kecepatan sebuah ban. Informasi ini bisa diketahui dengan melihat kode huruf yang ada pada dinding ban. Di dinding ban kita juga bisa tahu kode kompon hingga arah rotasi.
Ban Bocor Bagian Samping 'Haram' Ditambal, ini Sebabnya | PT Kontak Perkasa Futures
Menurut Technical Manager ban IRC dari PT Gajah Tunggal, Yulfachmi, sangat berisiko bila kebocoran pada dinding ban hanya ditambal. "Jangan itu bahaya, karena visibilitasnya tinggi," kata Fachmi saat ditemui di Karawang, Jawa Barat.
Dia menyarankan jika kebocoran yang terjadi pada bagian samping sebaiknya diganti dengan yang baru. Sebab kata dia, ban yang bocor bagian dinding meski ditambal akan terus bocor.
Selain itu, dengan menambal justru akan membuat kendaraan menjadi tidak stabil.
"Saat ban yang samping bocor, enggak ada lapisan yang bisa menampung atau menyimpan angin. Baiknya diganti. Ban samping bocor membuat pengendara tidak stabil ya karena itu enggak bisa simpan angin," katanya.
Seiring dengan masa pemakaian yang semakin lama tentu ban akan semakin rentan mengalami kebocoran. Biasanya, sumber bocor berada di bagian telapak ban. Namun terkadang sumber bocor terjadi di dinding atau bagian samping ban.
Jika kendaraan Anda bocor pada bagian samping atau dinding ban, jangan sekali-kali Anda menambalnya. Anda disarankan untuk mengganti ban dengan yang baru. Kenapa?
PT Kontak Perkasa Futures