Indeks ditutup turun 14,52 poin | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Indeks Topix Jepang terkoreksi 0,3 persen setelah menguat signifikan pada perdagangan sebelumnya. Terbalik dengan bursa Asia, bursa Eropa dibuka rebound setelah mengalami penurunan pada perdagangan sebelumnya setelah investor menetapkan premi risiko yang lebih besar untuk negara-negara Eropa.
“Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor diantaranya tingkat penjualan eceran dari dalam negeri dengan ekspektasi naik 5 basis poin menjadi sebesar 10,5 persen dari 10 persen, arus modal asing langsung di China, permintaan mesin di Jepang dan persediaan minyak di Amerika Serikat,” kata Lanjar.
Cadangan devisa yang dibawah ekspektasi 116,9 miliar dollar AS dengan ekspektasi naik di level 117,1 miliar dollar AS dan aksi tunggu investor terhadap rilisnya laporan keuangan emiten pun menjadi salah satu alasan pergerakan yang cenderung terkonsolidasi negatif, kemarin.
Bursa Asia dan Eropa
Mayoritas bursa Asia mengalami aksi jual setelah menguat cukup signifikan pada awal pekan. Indeks Hang Seng dan Shanghai tertekan 0,1 persen menanti data cadangan devisa.
Kemarin mengikuti bursa Asia, indeks ditutup turun 14,52 poin (0,27 persen) di level 5.381,47. Seluruh sektor mengalami pelemahan, kecuali sektor keuangan dan industri dasar. Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 235,33 miliar.
“Investor nampaknya tidak ingin mengambil resiko, melihat tekanan yang terjadi di mayoritas bursa saham global,” ucap Lanjar.
Gagal menguji level resistence 5.400 pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (8/1/2017) diperkirakan masih akan melanjutkan tekanan.
Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan pergerakannya akan berada di rentang 5.345-5.400.
“Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian diantaranya SMRA, INAF, MYRX, serta MCOR,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Riset Saham Bahana Securities: IHSG Lanjutkan Pelemahan ke Level 5.415 | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Sebagai informasi, IHSG ditutup di level 5.381,47 atau melemah 0,27% terhadap penutup sebelumnya. Secara teknikal, IHSG mengalami koreksi teknikal dengan bearish harami candle disertai volume.
Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp180,4 miliar di pasar regular. Sebanyak 148 saham mengalami kenaikan, 189 saham mengalami penurunan, 67 saham tidak mengalami perubahan, dan 172 saham tidak mengalami perdagangan.
“IHSG diperkirakan akan bergerak melemah di kisaran 5.350-5.415. Saham-saham yang dapat diperhatikan seperti PT Kimia Farma Persero Tbk (KAEF), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR),” jelasnya dalam keterangan, Senin (8/2/2017).
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diproyeksi melanjutkan pelemahan. IHSG diperkirakan akan berada di level 5.350-5.415.
Menurut Analis Bahana Securities Muhammad Wafi, IHSG pada penutupan sebelumnya berada di zona merah. Penurunan tersebut mengikuti sentimen negatif dari global di tengah melemahnya harga komoditas.
IHSG Masih Akan Tertekan, Perhatikan 4 Saham Ini | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
"Cadangan devisa yang di bawah ekspektasi USD116,9 miliar dengan ekspektasi naik di level USD117,1 miliar dan aksi tunggu investor terhadap rilisnya laporan keuangan. Emiten pun menjadi salah satu alasan pergerakan yang cenderung terkonsolidasi negatif pada hari ini," terang Lanjar.
Pihaknya merekomendasi beberapa saham yang perlu dicermati, di antaranya PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Hanson International Tbk (MYRX), dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR).
Sementara, mengikuti bursa Asia, IHSG pun terkoreksi pada perdagangan kemarin ditutup turun 14,52 poin atau sebesar 0,27% ke level 5.384,7. Seluruh sektor mengalami pelemahan kecuali sektor keuangan dan industri dasar.
Investor asing pun tercatat net sell sebesar Rp235,33 miliar. Investor terlihat tidak ingin mengambil risiko melihat tekanan terjadi pada mayoritas bursa saham global.
Lanjar mengatakan, IHSG terlihat gagal menguji resistance 5.400 dan membentuk pola bearish harami dengan signal pembalikan arah negatif secara teknikal. Indikator Stochastic berpotensi dead-cross dioscilator jenuh beli seiring Momentum Indikator RSI yang terlihat reversal pasca mendekati overbought.
"Pola pergerakan IHSG pun seakan pulled back upper bollinger bands dengan potensi terkoreksi lebih lebih lanjut menguji support Moving Average 7 hari dan 25 hari," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih akan tertekan dengan range pergerakan 5.345-5.400.