Mahatir sangat menyesalkan tindakan Proton untuk menjual saham perusahaan mobil Nasional kebanggaan warga Malaysia | PT Kontak Perkasa Futures
Direktur Pelaksana Grup DRB-HICOM, Dato 'Sri Syed Faisal Albar mengatakan, merek PROTON akan tetap dan bakal mengalami pertumbuhan signifikan dengan kehadiran mitra strategis baru ini.
"Memang keinginan kami adalah untuk menghidupkan kembali merek PROTON di mata dunia. Ini merupakan mobil nasional yang pertama dan memiliki sejarah selama 30 tahun. Perjanjian ini akan menjadi katalis yang menjulang kembali satu merek yang dapat dibanggakan oleh semua rakyat Malaysia, "kata Syed Faisal seperti dilansir The Star
Perjanjian ini bakal menegaskan bahwa Geely memiliki saham Proton sebesar 49,9% sementara Proton masih memegang saham mayoritas sebesar 50.1%
Perjanjian ini akan memungkinkan PROTON mendapat akses ke berbagai platform serta mesin dibawah Geely Holding, di samping menembus pasar ada pembuat kendaraan China tersebut, termasuk pasar mobil-pemanduan kanan di Asia Tenggara.
“Tapi saya tidak bisa bangga dengan kesuksesannya. Saya tidak bisa bangga dengan kesuksesan sesuatu yang bukan milik saya atau negara saya. Mungkin orang Malaysia lainnya mau, tapi bukan aku.” tandas dalam tulisan terakhirnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan II mengumumkan Proton Holdings Berhad akan bekerjasama dengan Zhejiang Geely Holding Group untuk memantapkan operasi bisnis Proton.
Saya yakin Proton akan berhasil dengan baik, karena akan dijual ke seluruh dunia. Nama Proton akan ada dimana-mana, Hal ini membuat saya benci, termasuk dengan orang Malaysia bermata sipit," tulis ungkapan kekesalan Mahatir.
Dia menggambarkan, Proton seperti “anak kandung” baginya. Dengan masuknya investor asing di tubuh Proton, Mahathir menganggap bahwa Proton tidak bisa lagi disebut produk nasional. “Proton tidak bisa lagi menjadi nasional, dan bahwa setiap kesuksesan yang dialaminya tidak ada yang patut dibanggakan, karena hal itu bukan milik saya atau negara saya.”
Mahatir sangat menyesalkan tindakan Proton untuk menjual saham perusahaan mobil Nasional kebanggaan warga Malaysia adalah tindakan keliru. Seperti dilansir dari Straitstimes, Jumat (26/5/2017), dalam blog pribadinya,mengungkapkan ia sangat kecewa dan bersedih atas diambil alihnya sebagian kepemilikan saham perusahaan automotif yang selama ini telah dilahirkan dan dibesarkannya. Baca: Proton Resmi Rangkul Geely
"Proton telah terjual, sudah dijual ke orang asing Ya, saya sedih, saya menangis, tapi akta sudah selesai Proton tidak bisa lagi nasional, Malaysia tidak punya mobil nasional sekarang, "tulis Tun Dr Mahathir.
Dibelinya saham Proton oleh perusahaan Zhejiang Geely Holding Group rupanya membuat mantan bos Proton dan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad murka.
Curhatan Sedih Mahathir Mohamad Saat Proton Dicaplok Geely | PT Kontak Perkasa Futures
"Saya mungkin akan segera mati dan mungkin ini tahun, bulan atau bahkan hari-hari terakhir saya, saya akan melihat negara tercinta saya dijual ke pihak asing. Kita akan melihat lebih banyak lagi yang dijual dari negara kita ini," tulis Mahathir.
Proton sendiri didirikan Mahathir Mohamad pada 7 Mei 1983 silam dengan markas di Shah Alam, Selangor. Selama di bawah kendali Mahathir, Proton sukses menjadi produsen mobil paling populer di Malaysia bahkan hingga ke manca negara termasuk Indonesia.
Poin kekecewaan Mahathir lainnya, ia mengaku tak akan bangga jika Proton kelak akan sukses dan tersebar di seantero dunia. Pasalnya, kesuksesan itu tidak dilakukan negaranya. Bahkan ia menganalogikan, tak akan bangga Malaysia maju jika semua dibeli pihak asing.
Berikut, beberapa butir-butir penting kekecewaan Mahathir yang diungkapkan lewat blognya. Pertama, Mahathir mengatakan bahwa Proton ibarat 'anak' dari buah pemikirannya yang kini telah dijual ke pihak asing dan ia merasa sedih karena Proton kini tak bersifat nasional lagi, tidak ada lagi mobil nasional.
Kekecewaan Mahathir Mohamad ini disampaikan lewat blog pribadinya. Ia menilai Proton yang dideskripsikan sebagai 'anaknya' ini tak lama lagi menjadi kebanggaan Malaysia karena sudah dicaplok perusahaan asing.
Dilansir Paultan, Jumat 26 Mei 2017, Mahathir memang sosok penting lahirnya Proton. Saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, Mahathir memang punya ambisi besar negaranya memiliki mobil nasional hasil karya putra-putra terbaik Negeri Jiran.
Mahathir juga selalu memegang kendali Proton selama ia masih menjabat sebagai perdana menteri. Kini meski tak lagi punya kuasa di Proton setelah ‘didepak’, Mahathir tetap membuktikan kecintaannya pada Proton. Termasuk tak terima saat saham Proton dibeli asing.
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, meradang mendengar kabar Proton yang dicaplok Geely. Sebelumnya, dikabarkan bahwa pabrikan otomotif asal Tiongkok ini telah membeli 49 persen saham Proton.
Mantan Orang Nomor Satu di Malaysia Sedih Geely Akuisisi Proton | PT Kontak Perkasa Futures
Produsen mobil yang juga memiliki saham besar di Volvo itu akan mentransfer teknologinya ke Proton. Karena itu investasi Geely tersebut diyakini akan membantu Proton untuk memperbaiki citra produknya serta meningkatkan penjualan tak hanya di pasar domestik tapi juga di pasar global.
Produk Proton hasil kolaborasi dengan Geely akan menyasar pasar global terutama di Inggris, India, dan Australia.
Geely akan memanfaatkan kapasitas produksi di dua pabrik Proton di Malaysia. Saat ini kapasitas produksi di dua pabrik tersebut mencapai 400 ribu unit per tahun.
Sebagaimana di ketahui, Proton sedang menghadapi permasalahan pendanaan sebagai imbas dari merosotnya penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang didirikan pada 1983 ini menerima bantuan dana dari Pemerintah Malaysia sebesar 1,5 miliar ringgit pada 2016.
"Dengan mitra strategis, bisa meningkatkan nilai merek dan kepercayaan konsumen terhadap Proton. Selain itu memiliki akses terhadap teknologi terbaru, mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk mengakses pasar yang lebih besar di luar Malaysia," kata Johari.
Sementara itu, Menteri Keuangan Datuk Seri Johari Abdul Ghani, beranggapan bahwa dengan dipilihnya Geelly sebagai mitra strategis dapat melambungkan nama Proton. Dia mencontohkan seperti Tata Motors dengan Jaguar Land Rover dan juga BMW dengan Mini dan RollsRoyce.
Diberitakan Paultan, dalam blog milik Mahathir, ia menyatakan bahwa Proton seperti "anaknya". Dengan masuknya Geely sebagai mitra asing dia mengganggap Proton tidak bisa lagi menjadi mobil nasional. Setiap kesuksesan yang diraihnya nanti tidak perlu dibanggakan karena sudah tidak "milik saya" atau “negara saya".
Diberitakan Paultan, dalam blog milik Mahathir, ia menyatakan bahwa Proton seperti "anaknya". Dengan masuknya Geely sebagai mitra asing dia mengganggap Proton tidak bisa lagi menjadi mobil nasional. Setiap kesuksesan yang diraihnya nanti tidak perlu dibanggakan karena sudah tidak "milik saya" atau “negara saya".
Perusahaan automotif asal China, Zhejiang Geely Holding Group, mengakuisisi produsen mobil Malaysia, Proton. Geely membeli 49,9% saham Proton dan 51% saham Lotus. Kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan tersebut sebelum akhir Juli 2017.