Presiden Joko Widodo meminta agar harga gas untuk industri diturunkan | gaji pt kontak perkasa
"Akhirnya terbentuk formulasi harga di angka 9 dollar AS. Ini bisa terjadi karena kami semua sadar bahwa yang dilayani tidak hanya segmen yang punya tingkat keekonomian, tetapi juga yang butuh subsidi," imbuh Dilo.
"Dalam hal ini akhirnya masing-masing diminta untuk berkorban, karena konsumen di Sumut ternyata secara volume lebih besar rumah tangga daripada industri atau komersial," kata dia lagi.
Sebagai gambaran, Dilo mengatakan saat ini jumlah pelanggan jaringan gas PGN di Sumut mencapai hampir 20.000 pelanggan.
Kami duduk sama-sama, difasilitasi Kementerian BUMN, untuk menghitung, merasionalisasi infrastructure cost," imbuh Dilo.
Formulasi harga gas pun diubah, mengacu pada harga campuran (blended price) antara gas yang berasal dari LNG Arun dan yang berasal dari Wampu.
Namun, selain melakukan rasionalisasi biaya infrastruktur, Dilo menuturkan Pertamina dan PGN juga memberikan subsidi silang.
Akhirnya, kata Dilo, mereka menemukan alternatif gas alam cair atau LNG. Masalahnya sumber energi ini diperoleh dari fasilitas kilang Arun, milik PT Pertamina (Persero). Sehingga terpaksa pihaknya harus membangun pipa transmisi ke Medan. Pada saat itu, seluruh biaya dihitung oleh masing-masing pihak, Pertamina dan PGN.
Alhasil, harga gas di Sumut pun mahal. Dilo tidak menjelaskan, bagaimana mereka memperhitungkan seluruh biaya sehingga harga jual gasnya menjadi mahal. Hanya saja, setelah ada perintah dari Presiden Jokowi, masing-masing pihak melakukan penghitungan ulang.
Apakah pemasok dan distributor gas mengambil margin terlalu tinggi, dan baru mau memangkas setelah ada instruksi dari Presiden?
Menurut Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Dilo Seno Widagdo, sebetulnya harga gas di Sumut pernah murah, di kisaran 9 dollar AS per MMBTU.
"Tetapi karena waktu itu pasokan dari Wampu turun hampir 1,5-3 BBTU per hari, ini memang sangat membutuhkan pasokan gas lain," kata Dilo di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Harga gas yang mahal di Sumatera Utara (Sumut) di atas 12 dollar per MMBTU baru beberapa bulan ini turun menjadi satu digit, di level 9,95 dollar AS per MMBTU, setelah Presiden Joko Widodo meminta agar harga gas untuk industri diturunkan.
Pelaku industri di Sumut sedianya sudah lama berteriak mengenai mahalnya harga gas tersebut. Tetapi nyatanya, harga gas turun baru-baru ini. Pertanyaannya, mengapa harga gas dua digit bertahan sekian lama di Sumut?
Proyek Jaringan Pipa Duri-Dumai Tertunda Pembebasan Lahan | gaji pt kontak perkasa
"Kebutuhan pasar tidak bisa kami abaikan. Selain itu, pemasok juga ready (siap). Kalau infrastruktur tak terbangun, maka yang rugi tidak cuma pasar dan pemasok," kata Yenni.
Sebagai informasi, penugasan pemerintah bagi ruas pipa Duri-Dumai tercantum di dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no. 4975 K/12/MEM/2016 yang diteken pada bulan Juni tahun lalu.
Di dalam keputusan itu, PGN dan Pertamina perlu menyelesaikan infrastrukturnya paling lambat pada kuartal I tahun 2017, di mana operasionalnya juga akan dilakukan oleh dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Jadi, ini memang bentuknya sinergi yang kami buat sama-sama. Sehingga, dengan hal tersebut, kami tidak usah membentuk badan usaha baru hanya untuk mengelola ruas pipa ini," paparnya.
Sementara itu, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani menambahkan, infrastruktur gas di Duri-Dumai perlu segera dibangun agar masing-masing Pertamina dan PGN tidak kehilangan potensi bisnis yang potensial.
Meski mundur dari jadwal, ia bilang, sistem pengelolaan pipa gas Duri-Dumai sudah diselesaikan dengan Pertamina. Masalah pengelolaan sempat membingungkan setelah pemerintah menugaskan PGN dan Pertamina sekaligus sebagai badan usaha yang akan mengelola ruas pipa tersebut.
Nantinya PGN dan Pertamina akan menggunakan ruas pipa yang sama, namun transmisi dan distribusinya akan menjadi tanggungjawab masing-masing perusahaan. Untuk Pertamina, rencananya gas akan dialirkan untuk kilang Dumai. Sementara, PGN akan mengalirkan gas untuk industri dan rumahtangga.
Dilo memastikan, pengerjaan ruas pipa Duri-Dumai dapat diselesaikan dalam 18 bulan. Namun, ia berharap, alokasi gas sudah bisa didapatkan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal 2018 mendatang.
Nantinya, alokasi gas akan didapatkan dari Blok Bentu yang dikelola oleh PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) sebesar 57 BBTUD dan Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips sebesar 40 BBTUD.
"Kami ingin selesainya 18 bulan saja. Pengadaannya pun terbilang lama, karena ada beberapa peralatan long lead item," imbuhnya.
"Sebenarnya, pipa sudah kami procure, bahkan sudah kami kirim ke sana. Cuma, ini lagi-lagi pembebasan lahan. Engineering-nya sudah mulai dan beberapa material yang bersifat lama sudah kami sepakati," ujarnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (27/4).
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memastikan jaringan pipa gas Duri-Dumai yang dikerjakannya bersama PT Pertamina (Persero) akan mundur dari jadwal awal. Pasalnya, permasalahan pembebasan lahan belum rampung.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengungkapkan, izin pembebasan lahan terbilang sulit didapatkan di Sumatra. Ia menyebutkan, proses perizinan sebagian besar masih terhambat di meja Pemerintah Kota Dumai.
Padahal, sebetulnya, manajemen menginginkan percepatan realisasi pipa Duri-Dumai. Apalagi, sebenarnya, perusahaan sudah melakukan pengadaan infrastruktur (procurement) untuk pengerjaan pipa tersebut.
Harga Gas di Sumut Bisa Turun, Ini Penjelasan PGN | gaji pt kontak perkasa
Setelah pertamina dan PGN melakukan rasionalisasi terhadap struktur biaya gas maka keduanya mendapatkan formulasi harga diangka 9 dolar AS per MMBTU. "Pertamina dan PGN selain sinergi, juga sepakat melakukan pemotongan atau cross subsidy untuk wilayah Sumut. Harapannya dengan insentif yang kita lakukan, nanti akan menumbuhkan industri ataupun pemanfaatan gas di wilayah Sumut," tambah Dilo.
Ia mengatakan skema penekanan harga dengan merasionalisasikan struktur biaya ini tak hanya akan dilakukan di Sumatera Utara saja. Ia juga mengatakan, skema yang sama juga akan diterapkan pada daerah lain.
"Jadi sifatnya lebih terbuka sekarang, nggak ada yang di hidden. di Duri Dumai konsepnya yok kita hitung, kerjakan sama-sama. Transparansi yang kita dorong sehingga membuat sinergi menjadi lebih baik," ujar Dilo.
Dilo mengatakan akhirnya pihaknya bersama Pertamina melakukan penggabungan terhadap infrastruktur biaya. Ia mengatakan ada subsidi silang sehingga harga jauh lebih ramah bagi masyarakat.
"Konsumen di Sumatra Utara secara jumlah lebih besar konsumen rumah tangga daripada industri, atau komersial. Jadi memang perlu adanya perhatian khusus dan perlu ada bentuk cross subsidi," ujar Dilo.
Dilo mengatakan karena pasokan yang menurun, maka PGN juga harus mencari alternatif pasokan lain. Akhirnya PGN mengambil pasokan LNG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Melalui fasilitas yang ada di kilang Arun, maka PGN membangun jaringan pipa transmisi untuk ke Medan.
"Awalnya memang masih sendiri-sendiri, menghitungnya masih sendiri sehingga pada saat itu karena harga LNG relatif floating kemudian kita duduk sama-sama difasilitasi Kementerian ESDM, untuk membuat perhitungan infrastruktur cost. Memang akhirnya masing-masing diminta berkorban," ujar Doli.
Sejak Februari 2017 kemarin, harga gas di Sumatra Utara bisa mencapai 9 dolar AS per MMBTU. Perusahaan Gas Negara (PGN) mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan oleh PGN bekerja sama dengan Pertamina untuk melakukan penurunan harga tersebut.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo mengatakan semula harga gas di Sumatra Utara mencapai 12 dolar AS per MMBTU. Ia mengatakan ada banyak faktor mengapa harga gas di Sumatra Utara tersebut bisa mencapai harga yang cukup fantastis. Dilo mengatakan pasokan sudah mulai menurun hingga 1,5 BBTD.