Besar dana desa saat ini seharusnya dapat menekan tingginya tingkat ketimpangan ekonomi | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
"Kalau dia tidak menurun, ini artinya suatu kegagalan bersama. Kami melihat memang kita perlu meningkatkan berbagai hal, kalau dilihat dari berbagai alokasinya, seluruh transfer ke daerah sebetulnya tujuannya adalah untuk menggempur masalah kemiskinan, baik itu dari sisi biaya pendidikan, dana kesehatan, kemudian dari sisi perbaikan infrastruktur mendasar," jelasnya.
Untuk itu, dia menyadari masih banyak yang harus diperbaiki dari semua pihak baik pemerintah pusat dan daerah secara optimal dalam penyaluran dana desa.
"Perangkat desa belum memadai, kompetensi dari tenaga pendamping juga belum ada, dan ini adalah salah satu PR karena anggarannya sudah dialokasikan. Tapi orang yang menjaga, membimbing, melaksanakan belum tersedia dan ini menjadi suatu tantangan yang sifatnya sangat pressing karena sudah terjadi di 2017, sehingga kita harapkan ada evaluasi," pungkasnya.
"Kalau sekarang desa mendapat sumber maka masyarakat berharap dalam beberapa tahun ke depan, angka kemiskinan di pedesaan harusnya menurun," ujar Sri Mulyani di gedung Dhanapala, Kamis (2/3).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan pemerintah akan gagal jika angka ketimpangan ekonomi di daerah tidak berkurang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan besar dana desa saat ini seharusnya dapat menekan tingginya tingkat ketimpangan ekonomi atau gini rasio masyarakat Indonesia, khususnya di pedesaan. Dengan begitu, angka kemiskinan di pedesaan bisa mengalami penurunan.
Sri Mulyani: Indonesia Banyak Uang tapi Kemiskinan Tetap Ada | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Dia merasakan betul bahwa jumlah uang yang dimiliki Indonesia meningkat pesat. Namun, kualitas perbaikan SDM yang diukur dari pendidikan, kesehatan dan tingkat kemiskinan tidak meningkat pesat seperti dana yang dimiliki Indonesia.
"Oleh karena itu, kita semua baik di pusat dan daerah, kemampuan kita untuk memerangi persoalan kemiskinan dan kesenjangan bukan hanya masalah ada atau tidaknya uang. Bahkan uang kita sekarang makin banyak. Namun tidak selalu berhubungan dengan perbaikan indeks kualitas manusianya," tandasnya.
Ujian seperti itu menggambarkan kualitas kita sebagai bangsa. Sudah punya uang, ada masalah nggak bisa menyelesaikan. Itu berarti kualitas kita tidak baik," imbuh dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, dirinya bukan sekali ini saja menjadi Menteri Keuangan. Sepuluh tahun lalu di era pemerintahan Presiden SBY, Sri Mulyani juga pernah dipercaya menjadi Menteri Keuangan.
Menurutnya, persoalan di Indonesia adalah kemampuan mengelola sumber daya yang ada untuk memerangi kemiskinan. Sebab, Indonesia sudah memiliki banyak uang, namun masalah kemiskinan tidak bisa teratasi.
Dia menyebutkan, dana desa pada 2017 dinaikkan dari Rp46,9 triliun menjadi Rp60 triliun. Dana tersebut ditransfer ke daerah dan digunakan untuk berbagai macam kegiatan ekonomi di desa, seperti pelatihan bagi pengusaha kecil, pelatihan untuk ibu rumah tangga, hingga edukasi mengenai korporatisasi di daerah.
"Sehingga persoalannya bukan masalah keuangannya.
Kalau di negara miskin persoalannya nggak ada duit, oleh karena itu jadi persoalan yang makin rumit untuk memerangi kemiskinan," katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahwa persoalan kemiskinan di Tanah Air bukan disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah membiayai kegiatan ekonomi yang ada di daerah. Pasalnya, Indonesia saat ini memiliki banyak uang namun kemiskinan masih tetap saja terjadi.
Menkeu: Dana desa Rp 40 T, tapi masih ada daerah tidak punya MCK | PT Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Kalau tidak ada MCK, tidak ada air bersih sangat mungkin anak-anaknya tidak sehat. Kalau anaknya tidak sehat ditambah gizinya memburuk, sangat mungkin dia akan jadi tenaga kerja atau masyarakat yang tidak produktif. Kalau tidak produktif akan jadi beban bagi tidak hanya keluarga tapi negara," ujarnya
Padahal, dana desa dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat di pedesaan dan ini merupakan tujuan dari dana desa sehingga masyarakat di pedesaan mendapatkan kesejahteraan.
"Saya juga lihat dana desa digunakan untuk berbagai macam kegiatan ekonomi di desa, dari mulai pelatihan pengusaha kecil untuk pemuda, untuk melatih ibu rumah tangga melakukan e-marketing, dan introduce korporasi di daerah," pungkasnya.
"Untuk orang yang tinggal di kota rasanya sudah dianggap itu adalah kebutuhan biasa. setiap rumah itu ada MCK nya. Tapi tidak terjadi di semua desa, di semua rumah di Republik ini," katanya di gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (2/3).
Ani mengatakan, jika MCK belum merata di Indonesia, maka ini akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat Indonesia, di mana masyarakat menjadi tidak sehat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani membongkar fakta tidak efektifnya penyaluran dana desa selama ini. Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan, pada 2016 lalu, pemerintah telah mengeluarkan dana desa sebanyak Rp 40 triliun untuk infrastruktur seperti untuk pembangunan jalan dan jembatan di desa tidak kecuali untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). Namun sampai saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki fasilitas MCK.
PT Kontak Perkasa