(TMMD) kembali digelar untuk yang ke-98 Tahun | PT Kontak Perkasa Futures
Tidak disangsikan, peran TNI dalam kejadian bencana, pasti datang pertama kali dan pulang belakangan," sebut Basuki.
Rakornis TMMD ke-98 mengusung tema "Dengan Semangat Kemanunggalan, Kita Tingkatkan Sinergitas Lintas Komponen Bangsa Dalam Rangka Membangun Daerah dan Desa untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
TMMD merupakan program terpadu lintas sektor antara TNI dengan Kementerian atau Lembaga baik pemerintah maupun non-pemerintah yang dilaksanakan bersama masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan akselerasi pembangunan pedesaan khususnya di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan, serta daerah rawan atau terdampak bencana.
Selain itu, ia juga mengatakan, semangat mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya ditentukan oleh jumlah dan kualitas pasukan maupun alutsista yang ada.
Lebih dari itu, kekuatan kedigdayaan TNI ditentukan dari kemanunggalan TNI dengan rakyat.
TMMD merupakan upaya TNI untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) dalam rangka memperbaiki sarana dan prasarana, terutama yang rusak karena bencana alam.
Ia menjelaskan, program padat karya Kementerian PUPR tersebut antara lain melalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Menurut Basuki, program-program ini dapat mendukung TMMD sehingga cita-cita sinergitas antar lintas komponen bangsa bisa dilaksanakan.
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali digelar untuk yang ke-98 Tahun Anggaran 2017.
Untuk membantu TNI dalam membangun desa pada program tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memerintahkan kepala satuan kerja (satker) dan balai di daerah-daerah melalui Bawah Kendali Operasi (BKO).
"Saya BKO-kan aparat PUPR di balai-balai baik itu jalan, atau Sumber Daya Air (SDA), atau Cipta Karya yang punya program bersama masyarakat. Kami juga punya program padat karya," ujar Basuki saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
TNI Gelar Rapat Koordinasi Bangun Desa | PT Kontak Perkasa Futures
TMMD merupakan program terpadu lintas sektor antara TNI dengan Kementerian atau Lembaga baik pemerintah maupun non-pemerintah yang dilaksanakan bersama masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan akselerasi pembangunan pedesaan khususnya di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan, serta daerah rawan atau terdampak bencana.
Selain dengan Kementerian PUPR, program TMMD juga dikerjasamakan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi dan Kabupaten/Kota, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Provinsi serta Pemerintah Daerah/Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dengan pelaksanaan TMMD 3 kali dalam setahun, diharapkan desa yang membutuhkan sarana dan prasarana bisa dipenuhi.
Sasaran fisik dan non-fisik juga dilakukan supaya memberikan manfaat memberikan dorongan masyarakat semangat gotong royong membantu kesulitan masyarakat.
"Terutama di desa terpencil pinggiran terluar dan untuk mendukung nawacita," kata Mulyono.
Rakornis TMMD ke-98 mengusung tema "Dengan Semangat Kemanunggalan, Kita Tingkatkan Sinergitas Lintas Komponen Bangsa Dalam Rangka Membangun Daerah dan Desa untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Rakornis dibuka oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono.
"TMMD mulai tahun ini akan dilaksanakan 3 kali setahun. Dulu 2 kali setahun, yang dulu 21 hari sekarang 30 hari," ujar Mulyono.
Penambahan waktu TMMD ini, sebut dia, bertolak dari besarnya keinginan desa untuk meningkatkan pembangunan di daerahnya.
Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 Tahun Anggaran 2017 diselenggarakan di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Pemerintah gandeng TNI bangun infrastruktur pedesaan | PT Kontak Perkasa Futures
Pada bidang Cipta Karya, kerjasama dilakukan dalam pembentukan karakter anggota Satuan Tugas Tanggap Darurat yang bertugas dalam penanganan bencana alam. Di bidang perumahan, Kementerian PU-Pera membangun hunian prajurit TNl berupa rumah susun dan rumah tapak guna mendukung pelaksanaan tugas TNI.
Pada 2015, Kementerian PU-Pera telah membangun sebanyak 7.636 unit dan pada 2016 sebanyak 3.624 unit rusun dan rumah khusus (rusus) yang diperuntukan bagi TNl-Polri. Pada tahun 2017, penanganan rusun dan rusus TNI-POLRI dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan POLRI.
Namun, Kementerian PU-Pera akan melaksanakan sebanyak 129 unit rusus dan rusun yang merupakan pekerjaan lanjutan dari tahun sebelumnya.
"PU-Pera ini punya program, misalnya jembatan gantung. Kita tahu bagaimana susahnya anak sekolah melewati sungai. Kami punya material jembatan gantung. Mungkin dengan TMMD, bisa kita percepat pemasangan jembatan gantung di desa," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono seperti dikutip Antara, Kamis (9/3).
Dia menambahkan, kerja sama antara Kementerian PU-Pera dan TNI dalam membangun infrastruktur strategis meliputi berbagai bidang, yakni sumber daya air berupa pembersihan sungai dan kegiatan tanggap darurat bencana.
Di bidang Bina Marga, TNI membantu pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan dan Papua serta pembangunan Jalan Trans Papua. Pembangunan jalan yang dilakukan oleh TNI berupa pembukaan lahan dan pembentukan badan jalan untuk meningkatkan konektivitas dan menjadi pertahanan negara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam melaksanakan program terpadu lintas sektor TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), guna meningkatkan percepatan pembangunan di pedesaan.
TMMD merupakan program terpadu lintas sektor antara TNI dengan kementerian atau lembaga (K/L), baik pemerintah pusat maupun daerah serta non pemerintah. Program ini dilaksanakan bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi pembangunan pedesaan khususnya di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan, serta daerah rawan atau terdampak bencana.
Kontak Perkasa Futures