Presiden Jokowi bertemu dengan mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan di Bali, Kamis. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu Kofi Annan di Bali menjelang acara pembukaan Bali Democracy Forum IX.
Sebelumnya Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Esti Andayani mengatakan tema BDF tahun ini adalah Religion, Democracy, and Pluralism" atau Agama, Demokrasi, dan Pluralisme.
Pertemuan dilakukan di Ruang Bali, Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Presiden Jokowi dan Kofi Annan yang juga Chairman of the Kofi Annan Foundation itu bertemu pada sekitar pukul 09.15 WITA sampai dengan pukul 09.55 WITA.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Setelah pertemuan tersebut, Presiden Jokowi akan menghadiri peresmian pembukaan Bali Democracy Forum IX di tempat yang sama. Forum kerja sama tahunan negara-negara Asia Pasifik ini diadakan untuk memperkuat kapasitas dan institusi demokrasi melalui diskusi antarnegara.
"Tak pernah terpikir temanya bisa pas dengan situasi kita saat ini. Padahal, kami sudah mengajukan tema ini pada Maret 2016," kata Esti dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.
Presiden Jokowi akan meresmikan acara tersebut dengan pemukulan gong di hadapan sekitar 100 delegasi yang hadir. Bali Democracy Forum (BDF) kembali diselenggarakan untuk kesembilan kalinya di Nusa Dua, Bali, pada 8-9 Desember 2016.
Jokowi Perintahkan Menterinya Kirim Bantuan untuk Rohingya di Myanmar
"Kita juga akan bekerja sama tentang interfaith dialogue, karena menyangkut konfik horizontal antar masyarakat. Dan kita sepakat kerja sama di bidang interfaith dialogue tidak tertutup kemungkinan pelatihan terkait community. Karena kita punya pengalaman yang cukup bagus," jelas Retno.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi untuk menemui State Counselor Myanmar Aung San Suu Kyi terkait situasi terkini di Rakhine State. Wilayah itu dihuni oleh etnis Rohingya.
Jokowi juga telah meminta para menteri Kabinet Kerja untuk menyiapkan bantuan bagi etnis Rohingya di Rakhine State. Jokowi menyebut bantuan yang dibutuhkan saat ini yaitu makanan dan selimut.
"Saya juga telah memerintahkan para menteri untuk menyiapkan bantuan secepat-cepatnya untuk bisa dikirim ke Myanmar dalam bentuk makanan dan selimut. Karena ini yang dibutuhkan saat kita berkomunikasi dengan pihak mereka," kata Jokowi usai bertemu dengan Ketua Advisory Committee Kofi Annan di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2016).
Selain bantuan logistik, Jokowi juga mengatakan pemerintah Indonesia tengah menyiapkan bantuan berupa infrastruktur untuk warga di Rakhine State.
"Itu memang yang dibutuhkan secepatnya, makanan dan selimut. Tapi tentu saja akan ada bantuan kedua yang bisa dibangun, sekolah misalnya," kata Jokowi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Menlu Retno Marsudi mengatakan ada beberapa hal yang telah dia bahas dengan Aung San Suu Kyi. Salah satunya soal pemberian kapasitas di bidang good governance democracy.
"Dan juga di bidang HAM. Ini program sudah kita lakukan, tapi akan diteruskan karena ini merupakan hal penting oleh pemerintah Myanmar," kata Retno.
PT Kontak Perkasa Futures