"Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain WIKA, BRPT, KRAS, LSIP, dan ANTM," tulis riset Bahana Sekuritas, Jumat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (16/12/2016) diperkirakan akan bergerak variatif cenderung menguat terbatas di kisaran 5.210 - 5.280.
Sempat terkena sentimen kenaikan The Fed rate, IHSG akhirnya mampu mengurangi penurunannya setelah keluarnya surplus neraca perdagangan bulan November yang melebihi estimasi pasar.
IHSG pada perdagangan Kamis (15/12/2016) ditutup di level 5.254,36 atau melemah 0,16 persen terhadap penutup sebelumnya. Sehingga dalam sebulan indeks naik 2,05 persen, dan sejak awal tahun naik 14,4 persen.
Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 672,2 miliar di pasar reguler, sehingga net sell sebulan mencapai Rp 2,8 triliun. Sebanyak 117 saham mengalami kenaikan, 179 saham mengalami penurunan, 100 saham tidak mengalami perubahan, dan 185 saham tidak mengalami perdagangan.
Namun sejak awal tahun investor asing masih mencatatkan net buy Rp 6,7 triliun. "Lima saham yang banyak dijual asing di pasar reguler yaitu ASII, TLKM, BBRI, UNVR, serta PBSA," tulis Bahana Sekuritas.
Nilai tukar rupiah hari ini ditutup pada level 13.361 per dollar AS atau melemah 0,5 persen terhadap penutupan sebelumnya. Rupiah turun 1,42 persen dalam sebulan namun sejak awal tahun penurunannya 3,07 persen.
Lima saham dengan kapitalisasi terbesar yang menjadi motor penggerak IHSG yaitu SMGR, PGAS, INTP, ICBP, serta BBNI.
IHSG di BEI Jumat ini Diharapkan Berbalik Menguat
Menurut Analis dari Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, IHSG sedang berusaha menembus batas atas atau resistance level 5.389. Pergerakan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia akhir pekan ini, Jumat 16 Desember 2016, diharapkan dapat mengalami balik arah menguat. Kemarin, IHSG ditutup turun 0,16 persen atau 8,45 poin ke level 5.254 akibat dari sentimen The Fed.
"Walaupun masih terlihat agak jauh namun potensi tersebut sudah mulai terlihat cukup kuat," ujarnya di Jakarta. William menjelaskan, potensi penguatan masih dimungkinkan di tengah gelombang arus modal keluar. Terlihat batas bawah atau support level IHSG 5.202 masih dapat bertahan dengan cukup kuat.
Saham-saham rekomendasi yang dapat diakumulasi beli oleh investor diantaranya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Di samping itu, dengan rilis data perekonomian yang telah diumumkan Badan Pusat Statistik menggambarkan bahwa perekonomian dalam negeri masih berada dalam kondisi stabil.