Polisi kembali menggeledah kamar Aa Gator Brajamusti | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Putuh kemudian berkoordinasi dengan pimpinannya di Polda NTB, mengingat permintaan Gatot yang tidak ingin brankasnya rusak itu. Polisi saat ini tengah mengupayakan mendatangkan ahli brankas untuk membuka brankas tersebut dengan tanpa merusaknya.
"Koper saya saja itu rusak," kata Gatot dengan nada lesu.
Penggeledahan saat ini masih berlangsung. Polisi saat ini tengah mengupayakan membuka brankas tersebut.
"Monggo pak, silakan dibuka. Justru saya juga ingin membuka ini pak, ini udah lama sekali masalahnya," ujar Gatot saat diminta membuka nomor pin brankas kepada AKP Putuh Kardianto, Kanit Narkoba dari Polda NTB di lokasi, Kamis (1/9/2016).
Gatot kemudian menyebutkan kombinasi 4 digit angka kunci brankas. Namun brankas tetap tidak bisa dibuka.
"Ini harus dibuka pak agar tidak menimbulkan kecurigaan," pinta Putuh.
"Silakan saja pak. Asal tidak rusak," timpal Heri, pengacara Gatot.
Setelah dilakukan penggeledahan pascapenangkapan, polisi kembali menggeledah kamar Aa Gator Brajamusti di rumahnya di Jl Niaga Hijau X No 6 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jaksel. Di situ ada 2 buah brankas yang akan dibongkar polisi.
Polisi menginginkan untuk membuka brankas tersebut karena menduga ada benda terlarang seperti narkoba di dalamnya. Hanya saja, upaya ini belum bisa dilakukan karena kunci brankas tidak ada.
Ternyata Gatot Brajamusti Sudah 2 Kali Di-SP Ketua RW: Resahkan Warga Sekitar | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Louis menambahkan, Gatot tak pernah melaporkan diri atau menyerahkan foto copy kartu identitas kepada dirinya atau Ketua RT meski sudah tinggal di lingkungannya lebih tiga tahun.
"Dua kali SP, boro-boro digubris. Dia awalnya ngontrak di rumah nomor 1 itu sekitar tiga tahun dan baru tiga bulanan pindah ke rumah nomor 6. Waktu mengontrak di rumah nomor 6 sudah sekali di-SP, lalu pindah ke sini dan saya keluarkan SP lagi. Dan informasi yang saya dapat, sebelumnya dia tinggal di Duta Raya juga sudah seperti itu, sering diprotes warga karena buat keramaian," paparnya.
Para tamu tersebut membawa mobil lalu parkir di sembarang tempat. Disebutkan, rumah Gatot makin ramai tamu pada saat malam Jumat dan Jumat petang.
"Pokoknya buat saya, apa yang terjadi pada dia sekarang nggak surprise (membuat kejutan) karena memang orangnya kontroversial dan orang ini tidak bisa bersosialisasi dengan warga," katanya.
Saya ini sudah 18 tahun jadi Ketua RW di sini. Tapi, selama itu saya nggak pernah menegur wargan atau bahkan mengeluarkan SP. Nah, baru dia yang sudah saya keluarkan surat teguran sampai dua kali surat SP. Karena dia sudah meresahkan masyarakat di sini, mengganggu kehidupan bertetangga," beber Louis usai menjadi saksi penggeledahan di lokasi.
Menurutnya, dirinya terpaksa mengeluarkan dua kali Surat Peringatan itu karena hampir setiap malam puluhan orang tak diketahui asal-usulnya bertamu ke rumah Gatot.
Louis Pakaila, Ketua RW 17, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, turut menjadi saksi penggeledahan rumah warganya, Gatot Brajamusti, terkait kasus narkoba, di nomor Jalan Niaga Hijau X nomor 6 pada Kamis (1/9/2016) malam.
Louis mengaku tak terkejut warganya itu kena kasus hukum. Sebab, Gatot terbilang 'warga nakal' lantaran sudah dua kali diberi surat peringatan, namun tak juga digubris.
Gatot Brajamusti Resahkan Warga, Ketua RW Dua Kali Beri Teguran | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Plz. Marein
Hingga penggeledahan usai dilakukan, belum ada komentar dari Aa Gatot Brajamusti ataupun pihak kepolisian.
Penggeledahan sendiri dilakukan sejak Aa Gatot Brajamusti diterbangkan dari Kota Mataram menuju Jakarta. Setibanya di kediaman, pukul 16.07 WIB, Polisi segera melakukan penggeledahan hingga malam hari, pukul 21.14 WIB.
"Orang yang datang ganti-gantian, dan yang meresahkannya sampai malam bahkan ada yang sampai pagi. Orang yang masuk keluar, mobil parkir sembarangan dan itu peringatan kedua juga sama," jelas Pakaila.
"Orangnya agak aneh, kontroversial, tak bisa bersosialisasi, diprotes warga saya, disini dua bulan diprotes, orang parkir, katanya banyak artis selebriti hadir, hadir sembarangan, warga saya marah, dengan adanya yang bersangkutan," sambung Pakaila.
Menurutnya, semenjak tinggal di kawasan Niaga Hijau, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tersebut, Aa Gatot Brajamusti kerap dikunjungi sejumlah orang tak dikenal. Hal tersebut menurut warga sangat membuat resah.
"Saya ini sudah 18 tahun jadi RW, tapi selama ini saya nggak pernah tegur atau keluarkan SP. Nah orang ini (Gatot Brajamusti) sudah dua kali saya tegur dan kasih surat peringatan," ucap Pakaila usai penggeledahan rumah Gatot Brajamusti.
Mengikuti jalannya penggeledahan yang dilakukan pihak kepolisian gabungan, Polresta Mataram, Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya, Ketua RW 017, Pakaila mengaku sudah sejak lama melihat gelagat kurang baik dari Gatot Brajamusti selaku pemilik rumah.
Kata Pakaila, ia selaku Ketua RW 017 sempat mengeluarkan teguran berupa surat peringatan lantaran laporan warga sekitar.