AS mengaku bahwa ia tak pernah memberi senjata-senjata api dan amunisi | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Bahkan, sambung Budi, bisa saja polisi menghadapkan AS dengan Gatot.
"Yang kedua, kami akan lakukan langkah-langkah selanjutnya. Penyidikan jelas runtun, dari mana asal senpi (senjata api) dan peluru-pekuru yang ada, yang dimiliki Saudara GB," tuturnya lagi.
"Tidak menutup kemungkinan untuk lakukan konfrontasi. Tapi, tidak dalam waktu dekat ini, karena kami masih harus memeriksa saksi-saksi yang lain. Jadi, sesuai bukti dan saksi akan kita cari tahu dari mana asal senjata api," ujarnya.
Lanjut Budi, polisi akan melanjutkan pendalaman atas bukti-bukti mengenai senjata-senjata api dan amunisi yang didapati dalam penggeledahan rumah Gatot di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Tapi, kami tidak berhenti di situ. Kami akan terus mendalami bukti-bukti yang ada dan keterangan saksi," tuturnya.
"Alasan seseorang bisa saja tidak mengakui dan berkelit atas yang disangkakan. Tapi, polisi tidak berhenti. Keterangan saksi atau tersangka itu tidak mutlak," jelasnya.
Pada Rabu, selama tiga jam, hingga pukul 11.30 WIB, AS diperiksa dengan diberi 32 pertanyaan.
"Intinya, Saudara AS masih menyangkal terkait dua pucuk senjata api Block tipe 26 kaliber 9 mm dan Walter PPK kaliber 22 mm tersebut, serta ribuan butir peluru, bukan berasal dari Saudara AS," terang Budi.
Dalam pemeriksaan di Gedung Resmob Mapolda Metro Jaya, pada Rabu (7/9/2016), pengusaha dengan nama berinisial AS mengaku bahwa ia tak pernah memberi senjata-senjata api dan amunisi kepada Gatot Brajamusti.
Hal itu disampaikan oleh Kasubid Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, kepada para wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (7/9/2016).
Ary Suta Bantah Miliki Senjata Api di Rumah Gatot | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Hari ini, penyidik memeriksa Ary, lantaran dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Aa Gatot menyebutkan senpi dan ratusan amunisi berasal dari Ary. Pemeriksaan Ary dilakukan sejak pukul 08.30-11.30 WIB.
Gatot Brajamusti ditangkap polisi di kamar hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu 28 Agustus 2016. Saat itu, istri Gatot, Dewi Aminah turut ditangkap. Ketika penangkapan, Gatot diduga tengah pesta sabu.
Selanjutnya, polisi menggeledah rumah Gatot di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Di rumah tersebut, polisi menemukan sejumlah sabu, senjata api, ratusan amunisi, serta hewan yang dilindungi.
Namun, Budi menambahkan, pihaknya masih akan mendalami keterangan saksi dan bukti yang ada. Penyidik juga kemungkinan akan mengonfrontasi keterangan Gatot dengan Ary.
Dalam pemeriksaan tersebut, lanjut Budi, Ary bersikap kooperatif. Namun, pertanyaan dari penyidik yang awalnya disiapkan sebanyak 38 pertanyaan tidak dijawab semua. "Memang kami siapkan 38 pertanyaan, tetapi yang dijawab 32 pertanyaan, sebab yang bersangkutan membantahnya," katanya.
Kepala Subdit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budi Hermanto mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, Ary membantah pernyataan Aa Gatot, sapaan Gatot, yang menyebutkan senpi tersebut darinya.
"Intinya, saudara AS masih menyangkal bahwa dua senjata api jenis Glock tipe 26 kaliber 9 mm (milimeter) dan Walther PPK kaliber 22 mm, serta ratusan butir peluru bukan berasal dari AS," ujar Budi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 7 September 2016.
Mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Ary Suta menjalani pemeriksaan, terkait kepemilikan senjata api (senpi) dan ratusan butir amunisi Gatot Brajamusti, di Mapolda Metro Jaya, Rabu 7 September 2016.
Polisi Tak Buru-buru Ungkap Asal Usul Senjata Api Gatot Brajamusti | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Semua hasil temuan dari pemeriksaan yang berkaitan dengan Gatot pasti berkembang ke yang lain, seperti AS," ujar Boy.
Jenderal bintang dua ini mengaku pihaknya tidak bisa terburu-buru untuk mengungkap asal usul senjata pasalnya harus disinkronkan antara hasil pemeriksaan dengan hasil penggeledahan.
"Butuh waktu ya, tidak bisa terburu-buru. Penyidik kan harus menuntaskan dulu proses penggeledahan lalu juga keterangan dari Gatot dan para saksi," ungkapnya.
Senjata diberikan secara cuma-cuma pada tahun 2006 lalu. Tapi setelah diselidiki ternyata Gatot tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata atau itu ilegal.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan penyidik pasti akan menelusuri lebih dalam soal hal itu.
Menyoal rencana penyidik Resmob Polda Metro soal mengkonfrontir Ary dengan Gatot pun dinilai Boy sudah benar.
Pengusaha Ary Suta membantah pernah memberikan senjata berikut amunisi pada Gatot Brajamusti.
Hal itu dinyatakan Ary usai menjalani pemeriksaan kurang lebih tiga jam di Resmob Polda Metro Jaya, Rabu (7/9/2016).
Padahal sebelumnya saat Gatot diinterogasi petugas atas temuan senjata api jenis Glock 26 dan Walther PPK 32 di kediamannya, Gatot mengaku senjata api itu dari pengusaha inisial AS.