Ruangan Plenary Hall Jakarta Convention Center sudah dipadati pengunjung | PT. Kontak Perkasa Futures
Ini yang sekarang baru D'Essentials of Groove. Kami akan memulai dengan membawakan lagu ciptaan Yovie Widianto yang berjudul Coba Katakan dengan Cinta," kata Rieka.
Penonton terlihat antusias melihat kolaborasi itu. Permainan kolaborasi alat musik dua band itu terlihat jelas pada layar LED berbentuk segitiga terbalik sebagai latar panggung. Mereka tampil sangat aktif dan interaktif pada penonton.
D'Essentials of Groove melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu Dia dan Bila secara medley. Selanjutnya mereka menyanyikan lagu Pilihanku dari Maliq & D'Essentials dan Dahulu dari The Groove dengan permainan musik yang rapi. Tak ada yang porsinya lebih menonjol antara Maliq & D'Essentials atau The Groove.
Lagu hits dari dua band itu membuat pengunjung semakin semangat menari. Apalagi pengunjung tahu bahwa lagu itu sudah mendekati akhir konser.
D'Essentials of Groove menutup penampilan dengan membawakan lagu September miliki Earth, Wind & Fire. Konser itu berakhir meriah dengan confetti dan kembang api yang menyala disekitar panggung. Pengunjung tampak amat terpuaskan.
Sayangnya porsi kolaborasi Maliq & D'Essentials dan The Groove tidak terlalu banyak dalam konser ini. Mereka lebih banyak tampil sendiri-sendiri. Tapi di luar itu, kolaborasi dua musisi beda zaman itu tetap mampu menggoyang malam pengunjung
Pengunjung yang menari semakin banyak ketika The Groove tampil. Khususnya mereka yang memang hidup di era ketika The Groove di puncak kejayaan. Seakan tak mau kalah dengan pengunjung yang muda, mereka tak henti menari.
Seperti Maliq & D'Essentials, The Groove juga mengaransemen lagu yang dibawakan, seperti Satu Dalam Mimpiku, Bawalah Daku, Hanya Karena Cinta, My Music, Khayalan dan Forever You'll Be Mine. Lagu cinta bertempo lambat juga terdengar.
Mereka membawakan Segenap Cintamu dan Sepi dengan iringan piano sebagai instrumen utama. Walau sendu, pengunjung tetap saja menari dengan melambaikan tangan.
The Groove dan Maliq & D'Essentials kembali berkolaborasi setelah The Groove membawakan lagu The One. Rieka sempat menyapa penoton sebelum melanjutkan kolaborasi itu.
Secara perlahan lampu berwarna merah menyala menyorot ke arah panggung. Pengunjung pun larut dalam emosi lagu yang sendu itu. Sebagian memilih tetap menari minimalis dengan menggoyangkan badan dan mengangkat tangan.
Pancingan untuk menari itu tidak luput dari tata lampu yang baik. Pada beberapa lagu, lampu yang menyala disesuaikan dengan ketukan tempo lagu. Gelang menyala dalam gelap yang penonton dapat pun bisa berubah warna sesuai ketukan lagu. Penonton pun semakin terpicu untuk bergoyang.
Sebelum Maliq & D'Essentials turun panggung, lagu Katakan Dengan Cinta milik The Groove dibawakan. Itu bagaikan jembatan untuk mengantarkan penonton menyambut The Groove, yang tampil berikutnya. The Groove yang sudah siap di atas panggung pun ikut bernyanyi.
Mereka juga berkolaborasi membawakan lagu-lagu seperti Drama Romantika, Get Down On It milik Kool & The Gang dan Have Fun Go Mad milik Blair sebelum The Groove tampil sendiri.
Apalagi penampilan Maliq & D'Essentials sendiri penuh koreografi. Hampir setiap personel bolak-balik ke kanan dan ke kiri, bergoyang sambil mengajak penonton menari. Mereka yang duduk di bangku VIP pun sampai berdiri dan ikut menari.
Di sela penampilan energik itu, Angga sempat menyapa pengunjung. Ia merasa terhormat dan senang bisa tampil bersama The Groove dipanggung yang besar.
"Lagu-lagu itu menggambarkan kegembiraan dan menggambarkan konser kolaborasi ini. Enggak boleh ada yang sedih, galau atau malu. Semua harus bergoyang, kalian siap ya," kata Angga.
Meski tensi konser terus panas, Maliq & D'Essentials tetap membawakan lagu bertema cinta dengan tempo yang pelan. Seketika lampu di sekitar panggung padam ketika Sampai Kapan, Untitled dan Himalaya dibawakan.
Lalu konser itu dilanjutkan dengan penampilan Maliq & D'Essentials, tanpa The Groove. Tanpa ganti busana, Maliq langsung melanjutkan penampilan. Mereka membawakan lagu yang akrab dengan telinga, tapi sekaligus terasa berbeda. Beberapa lagu diaransemen jadi bertempo lebih cepat.
Setapak Sriwedari, Aurora, Kangen, Terlalu, Terdiam dan Mendekat Melihat Mendengar terdengar lebih bersemangat dibanding biasanya. Itu mendukung pengunjung yang memang sedang perasaan ingin menari, untuk lebih bergoyang.
Baru pukul 20:35 WIB tirai putih itu terbuka. D'Essentials of Groove langsung menyanyikan lagu Heaven sebagai pembuka. Angga dan Indah terlihat aktif diatas panggung, begitu juga dengan Reza dan Rieka. Mereka berhasil menampilkan musik dan koreo dengan kompak.
Tanpa diminta, pengunjung inisiatif ikut menyanyikan lagu itu. Sambil bernyanyi mereka juga menari sesuai alunan musik. Pakaian penonton yang berwarna putih terlihat serasi dengan personel D'Essentials of Groove yang juga memakai setelan jas berwarna putih.
Tarian pengunjung tidak berhenti di lagu pertama. Mereka menari sepanjang malam sampai konser benar-benar selesai, kurang lebih 2,5 jam. Tak satu pun lagu Maliq dan The Groove lewat dari tarian.
Ruangan Plenary Hall Jakarta Convention Center sudah dipadati pengunjung bahkan sebelum Maliq & D'Essentials dan The Groove naik ke atas panggung, Selasa (6/9). Hampir setiap penonton yang hadir mengenakan baju berwarna putih, sesuai dengan dresscode yang ditentukan.
Tirai putih pun membentang menutupi panggung yang berbentuk setengah lingkaran dengan dua lidah panggung dibagian kanan dan kiri. Sebelum tirai dibuka pengunjung tak henti bersorak memanggil Maliq & D'Essentials dan The Groove.
Konser D'Essential Of Groove Hibur Penggemar Selama 3 Jam | PT. Kontak Perkasa Futures
The Groove lebih dulu “lahir” dan kini telah berusia 19 tahun. Lagu-lagunya akrab di telinga mereka yang tumbuh pada tahun 90an sehingga konser di JCC pada Selasa (6/9) malam banyak didatangi oleh penonton yang berusia di atas 30 tahun.
Maliq & D’Essential merayakan ulang tahunnya yang 14 tahun ini dan vokalisnya Angga Puradiredja, di atas panggung malam itu, mengaku mereka memang mengidolakan “kakak” mereka tersebut.
Maliq & D’Essentials dan The Groove selain memiliki kemiripan dalam bermusik juga banyak hal lain sehingga mereka sangat menyambut baik kolaborasi yang digagas oleh Yovie Widianto dan Berlian Entertainment.
Kedua band itu sama-sama berulang tahun pada 15 Mei dan memiliki formasi band yang mirip dengan dua vokalis, masing-masing laki-laki dan perempuan.
Bila Maliq terkenal dengan album “Mata Hati Telinga” pada 2009, The Groove telah lebih dulu memiliki “Mata, Telinga dan Hati” (2001).
Angga, Indah (Maliq), Rieka Roeslan dan Reza (The Groove) apik berbagi vokal pada setiap lagu yang mereka bawakan bersama, seperti “Drama Romantika”, “Dia”, “Bila” dan “Dahulu”.
Maliq dan The Groove tak melulu tampil berkolaborasi, hanya di awal dan di akhir konser yang dibagi menjadi dua segmen, masing-masing band mendapat porsi yang cukup lama untuk tampil solo.
Mood penonton, maupun penyanyi, terjaga karena mereka menempatkan kolaborasi di depan, tengah dan tentu akhir konser.
Indah, saat memberi keterangan kepada wartawan Rabu (7/9) dini hari seusai konser, mengatakan repertoir yang mereka bawakan malam ini sudah mereka uji coba sehingga mereka pun tahu kapan harus “mengambil napas”.
Lagu “Heaven” milik Maliq dipilih menjadi pembuka malam itu, yang begitu meriah dan mampu menyatukan kedua band yang sama-sama memiliki album yang mengandung kata “mata, hati dan telinga” ini.
“Heaven”, yang diambil dari “Free Your Mind” ini mencuri perhatian penonton, selain memang sudah dikenal, lagu ini menghadirkan The Groove tanpa harus mengikuti si empunya lagu.
The Groove dan Maliq & D’Essentials meramu musik mereka sedemikian rupa tanpa kehilangan warna masing-masing sekaligus tidak ada yang lebih dominan.
Sebelum konser, The Groove dan Maliq sudah melempar lagu terbaru mereka “Coba Katakan Dengan Cinta”, yang mereka bawakan menjelang penghujung konser, sehingga penonton sudah memiliki gambaran mengenai kolaborasi yang berlangsung malam itu.
Konser kolaborasi The Groove dan Maliq & D'Essential dalam D’Essentials of Groove telah digelar kemarin malam.
Dua band beraliran pop progresif itu, mengadakan konser tersebut untuk merayakan keberagaman musik meskipun berbeda generasi.
Konser berdurasi hampir tiga jam menjadi tidak terlalu lama karena The Groove dan Maliq betul-betul tampil prima, baik dalam bermusik maupun menghibur penonton.
Konser dibuka langsung oleh penampilan Maliq dan The Groove, setelah penonton disuguhi video musik lagu terbaru mereka di layar putih yang semula menutupi panggung.
Penonton langsung merasa mendapatkan sesuai dengan apa yang mereka bayangkan sebelum pertunjukan, bahwa The Groove dan Maliq akan bersama di panggung.
Konser D'Essentials of Groove: Nostalgia, Cinta, dan Hura-hura | PT. Kontak Perkasa Futures
Puas tampil sendiri-sendiri, di penghujung konser The Groove dan MALIQ & D'Essentials kembali bersatu di panggung.
Mereka tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung pertunjukan itu, penonton, dan terutama kepada musisi Yovie Widianto.
"The One", "Coba Katakan dengan Cinta", "Dia", "Bila", dan "Pilihan", membahana mengundang penonton bergoyang dan bernyanyi.
"Kalau Rieka udah buka sepatu semua harus nyanyi ya," seru Rieka lalu menanggalkan sepatunya.
Ia pun menyanyikan lagu "Dahulu" tanpa mengenakan sepatu. "Dahulu semua indah// Dahulu terasa bergelora// Dahulu hanya ada aku// Dahulu ku menjadi bunga cintamu," lantun The Groove dan MALIQ & D'Essentials bersama-sama penonton.
"Kita harus mengucapkan banyak terima kasih, terima kasih udah datang ke sini. Dan ini untuk September yang luar biasa," seru Angga.
Lagu "September" yang dipopulerkan oleh grup band Earth, Wind, and Fire pun menjadi pamungkas konser yang berakhir sekitar pukul 23.30 WIB itu.
Kini giliran The Groove unjuk kebolehan. Rieka Roeslan dan Reza langsung mengajak penonton bernostalgia dengan lagu "Satu Mimpiku" dan "Bawalah Daku".
Selesai itu, The Groove kemudian membuat penonton terlarut dalam lagu "Hanya Karena Cinta", serta "Menanti Bintang", "Segenap Cinta", dan "Sepi" yang dibawakan secara akustik.
Tak lama berselang, semangat penonton kembali naik ketika Rieka dan kawan-kawan menyajikan nuansa ceria.
Berbekal busana berwarna-warni dan entakan musik, The Groove mampu menghipnotis penonton untuk menari-nari, melompat, serta bernyanyi bersama.
Ada lagu "Pangeran dan Putri" dan "My Music" dibawakan secara medley. Lanjut lagu "Khayalan", di mana Reza bergoyang enerjik di meja, dan karya baru mereka berjudul "Forever You"ll Be Mine".
Usai itu, Angga mempersilakan sang drummer, Widy, untuk mengambil alih panggung. Bukan dengan gebukan drumnya, tetapi kemerduan vokal Widy yang membawakan lagu "Untitled" secara akustik.
Penonton bersorak mendengar karya awal MALIQ itu dilantunkan. Selanjutnya, lagu "Himalaya" dan "Katakan dengan Cinta" dihadirkan di panggung konser.
Tak lama The Groove kembali bergabung. Tak butuh jeda lama, dua band beraliran jazz pop ini menggoyang panggung lewat lagu "Drama Romantika".
Seketika lautan penonton berjoget jempol mengikuti irama dangdut lagu itu. Di sela itu, kibordis MALIQ, Ilman, melempar gitar elektrik yang sudah dipenuhi tanda tangan ke arah penonton.
Keseruan dan keriuhan semakin tercipta saat duet The Groove dan MALIQ & D'Essentials menyanyikan lagu "Funkie Than Ever", "You Are the Universe", "Get Down On It", dan "Have Fun Go Mad" secara mashup.
"Are you ready to sing, are you ready to dance?" kata vokalis MALIQ, Angga. Bersama rekannya Indah, ia melantunkan lagu "Terlalu" dan "Kangen" sambil sesekali melompat-lompat diiringi entakan musik.
Berikutnya, Indah bernyanyi rap mengawali lagu "Funk Flow". "Let da funk flow inside your soul// Let those rhythm take in control// movin', shakin', music, groovin// movin', shakin', music, groovin',"
Penonton berseru-seru dan berjingkrak. Lepas dari musik bertempo cepat, Angga dan kawan-kawan mencoba memberikan waktu kepada penonton untuk bernapas.
Lagu "Terdiam" pun berkumandang, dilanjutkan dengan "Mendekat, Melihat, Mendengar".
"Lagu-lagu berikut kami harap bisa jadi soundtrack yang pas untuk apakah kita bisa nostalgia, move on, atau jatuh cinta lagi," kata Angga.
Lagu "Sampai Kapan", "Beri Cinta Waktu" dengan iringan saksofon yang merdu, sukses membuat penonton terhanyut dengan musik dan lirik bernuansa cinta.
Suara seruan penonton berkumandang tatkala tirai putih yang awalnya membentang menutupi panggung konser D'Essentials of Groove terjatuh.
Para personel The Groove dan MALIQ & D'Essentials kemudian muncul dari balik tirai itu di panggung Plenary Hall JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2016) malam.
Tanpa basa basi, dua grup band itu langsung berkolaborasi menyanyikan lagu "Heaven" sambil menggerak-gerakkan badan sesuai irama. Seakan tak mau kalah, ratusan penonton yang hadir turut bergoyang.
Tak memberi jeda, MALIQ & D'Essentials lanjut memanaskan panggung lewat lagu "Setapak Sriwedari" dan "Aurora". Sementara, The Groove bergerak ke belakang panggung.