Ikke akan menghadiri undangan diskusi dari universitas dan KBRI di AS | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Di dalam acara tersebut, Ikke akan didampingi Andrew Weintraub, dosen Departemen Musik Etnik di Pittsburgh University.
Andrew sebelumnya telah melakukan penelitian khusus tentang musik dangdut dan menuliskannya di Oxford University Press 2005.
"Setelah kembali ke Indonesia, kami akan mendukung para pedangdut berbakat karena rupanya musik ini sangat unik dan tidak semua orang bisa bernyanyi dangdut. Ada karakteristik istimewa yang disebut 'cengkok. Kami juga mendulung Bekraf untuk memperluas pemasaran musik dangdut'," sebut Andrew.
Selain menampilkan musim dangdut, Ikke akan menghadiri undangan diskusi dari universitas dan KBRI di AS. Dia akan mengulas bukuny yang berjudul 'Diary Dangdut Ikke Nurjanah'.
Bedah buku tersebyt akan dilakukan di dua tempat, yaitu Library of Congress Washington DC dan Smithsonian Folkways.
Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan biduan Ikke Nurjanah untuk memboyong dan memperkenalkan musik dangdut ke publik Amerika Serikat.
Kegiatan yang dinamai 'Amerika Terlena Dangdut 2016' itu akan diselenggarakan pada 1-15 September 2016 di beberapa kota AS, termasuk Washington, Philadelphia, dan New York.
"Kami berharap acara ini dapat menginspirasi penyanyi Indonesia untuk 'go international' dan agar dangdut bisa dikenal sebagai musik asli Indonesia," kata Deputi Bidang Pemasaran Bekraf Joshua Puji Simanjuntak dalam siaran pers, Sabtu (20/8/2016).
Boyong Ikke Nurjanah, BEKRAF buat Amerika Terlena Dangdut | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Rencananya, Diskusi akan didampingi Professor Andrew Weintraub, pengajar di Departemen Musik Etnik di Pittsburgh University, AS yang telah melakukan riset khusus tentang musik dangdut dan menulis Dangdut Stories yang diterbitkan oleh Oxford University Press pada tahun 2005.
“Setelah kembali ke Indonesia, kita akan dukung artis-artis yang punya talenta terutama dalam musik dangdut karena ternyata dangdut itu unik, tidak semua penyanyi bisa dangdut, ada ciri khas, istilahnya cengkok, kami juga berharap dengan adanya dukungan dari Bekraf musik dangdut mampu menjangkau pasar yang lebih luas secara konsisten” tegas Joshua.
“Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat memacu penyanyi agar bisa go internasional dan musik dangdut dikenal dunia sebagai musik asli Indonesia” ujar Joshua Puji Mulia Simanjuntak selaku Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif.
Selain mempromosikan Dangdut sebagai musik aseli Indonesia, Ikke juga dijadwalkan akan menghadiri diskusi dari universitas dan Kantor Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat. diskusi dan bedah buku “Diary Dangdut Ikke Nurjanah” itu sendiri akan digelar di dua tempat yakni Library of Congress, Washington DC dan Smithsonian Folkways.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Ikke Nurjanah bersama-sama akan menggelar “Amerika Terlena Dangdut 2016”. Kegiatan akan dilangsungkan dari tanggal 1 - 15 September 2016 di 3 kota di Amerika Serikat, yakni Washington, Philadelphia dan New York.
Ikke Nurjanah Beri Kuliah Dangdut di Amerika | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat
Ikke mengenang kali pertamanya mempromosikan dangdut di Amerika Serikat penuh dengan kejutan ketika ia mengetahui musik itu diapresiasi juga oleh bangsa asing. “Saat di negeri sendiri masih berjuang, di negara yang jauh diapresiasi, rasanya bonus,” imbuh pemilik nama asli Hartini Erpi Nurjanah.
Sebagai bagian sosialisasi, Ikke rencananya akan mengajak musisi jalanan untuk mengamen membawakan lagu dangdut di Times Square, New York, agar musik Indonesia itu didengar langsung oleh orang-orang di sana.
“Dangdut berpotensi dijadikan produk dunia. Bukan tidak mungkin bila dilakukan dengan cermat,” kata Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Antara
Ikke akan menggelar diskusi buku itu di salah satu perpustakaan tertua dunia Library of Congress, Washington D.C, juga Smithsonian Folkway yang merupakan recording label khusus lagu etnik dan lagu rakyat penjuru dunia.
Ikke akan mengunjungi tiga kota, yakni Washington D.C, Philadephia dan New York. Program yang diadakan berkat kerja sama dengan Sireedee Entertainment dan didukung Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini merupakan kelanjutan dari lawatan Ikke enam tahun silam.
Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian program budaya Amerika Terlena Dangdut 2016 pada 1-15 September di mana Ikke mempromosikan genre musik yang membesarkan namanya di Tanah Air.
Ikke akan menggelar diskusi buku itu di salah satu perpustakaan tertua dunia Library of Congress, Washington D.C, juga Smithsonian Folkway yang merupakan recording label khusus lagu etnik dan lagu rakyat penjuru dunia.
“Saya juga akan mengadakan bedah buku Diary Dangdut Ikke Nurjanah, “ di dalamnya ada juga cerita tentang perjalanan saya enam tahun lalu ke Amerika, apa yang saya dapat dari sana,” kata Ikke dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah akan menjadi dosen tamu di Pittsburgh University, Amerika Serikat, untuk kedua kalinya. Ikke, yang pertama kali datang ke universitas itu enam tahun silam, akan berbicara tentang sejarah dan perkembangan dangdut di hadapan mahasiswa jurusan Departemen Musik Etnik.