Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali menyentuh rekor baru | PT Kontak Perkasa Futures
Saham Best Buy ditutup melompat 21,5 persen dan menyentuh rekor baru sekaligus menjadi top gainer pada indeks S&P, setelah penjualannya menguat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Sementara itu saham PVH selaku pemilik brand Tommy Hilfiger menguat 4,8 persen atau di level tertinggi dalam 6 bulan terakhir.
"Sejauh ini belum ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Hilangnya ketakutan serta munculnya kepuasan menjadikan pasar menguat," ujar chief investment strategist pada Rockefeller & Co, New York, Jimmy Chang sebagaimana dikutip dari Reuters.
Dalam hal ini, indeks tersebut menguat 0,9 persen, sedangkan indeks ritel S&P 500 juga mencatatkan kenaikan, yakni 1,6 persen atauberada pada level tertinggi sejak 7 Dsember 2016.
Indeks Dow Jones menguat 70,53 poin atau 0,34 persen menjadi 21.082,95. Sementara itu indeks S&P 500 menguat 10,68 poin atau 0,44 persen ke posisi 2.415,07 dan indeks Nasdaq menguat 42,23 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.205,26.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali menyentuh rekor baru di pada perdagangan Kamis atau Jumat (26/5/2017) waktu Indonesia.
Menghijaunya saham-saham di bursa AS ditenagai oleh saham-saham yang ada pada indeks sektor konsumer khusus, setelah munculnya laporan keuangan dari perusahaan ritel Best Buy dan perusahaan lainnya.
Saham retail, high tech dorong rekor baru Bursa AS | PT Kontak Perkasa Futures
Alhasil, Dow Jones Industrial Average melompat 70,53 poin atau 0,34% menjadi 21.082,95. Indeks S&P 500 bertambah 10,68 poin atau 0,44% menjadi 2.415,07. Sedangkan Nasdaq Composite menambah 42,23 poin atau 0,69% menjadi 6.205,26.
Jimmy Chang, chief investment strategist di Rockefeller & Co di New York menilai pasar tidak sedang diliputi kekhawatiran tertentu, sehingga mendorong penguatan pasar.
Pengumuman hasil pertemuan bank sentral AS Federal Reserve Rabu lalu juga ikut mendorong pasar. The Fed melihat kemungkinan menaikkan bunga dalam waktu dekat tapi perlu memastikan bahwa pelambatan ekonomi yang terjadi hanyalah sementara. The Fed juga tetap pada rencana semulai, akan mengurangi stimulus senilai US$ 4,5 triliun.
Best Buy melompat 21,5%, menyentuh rekornya dan menjadi top gainer S&P setelah penjualan kuartal pertama melampaui perkirana analis. Tommy Hilfiger meloncat 4,8%, sementara Sears naik 13,5% setelah mencatat untung pertama di kuartal lalu dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, saham Netflix, Alphabet, Facebook, dan Amazon menguat pada perdagangan kemarin dan mendorong Nasdaq menyentuh rekor tertingginya di perdagangan intraday.
Bursa Amerika Serikat (AS) bertenaga menoreh rekor baru. Indeks Standard & Poor's 500 serta Nasdaq menyentuh level tertinggi, didorong saham-saham konsumer diskresioner, teknologi dan retail pada perdagangan Kamis (25/5).
Indeks saham-saham diskresioner naik 0,9% di S&P 500, sementara indeks retail menanjak 1,6%, terbaik sejak 7 Desember.
Wall Street Cetak Rekor Didorong Saham Konsumer | PT Kontak Perkasa Futures
"Saat ini pelaku pasar tidak melihat adanya bahaya yang mengancam. Sentimen ini yang menyokong pasar tetap menguat," kata Jimmy Chang, Kepala Strategi Investasi dari Rockefeller & Co di New York, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5/2017).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 70,53 poin (0,34%) ke level 21.082,95, Indeks S&P 500 bertambah 10,68 poin (0,44%) ke level 2.415,07 dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 42,23 poin (0,69%) ke level 6.205,26.
Saham-saham ini yang mendorong dua indeks acuan di Bursa Paman Sam tersebut menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Saham Best Buy memimpin penguatan bersama perusahaan retail lainnya.
Jajaran saham konsumer terkerek naik mengikuti saham Amazon yang juga naik tinggi. Wall Street pun sudah menguat selama 6 hari berturut-turut.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi. Pasar saham Wall Street diramaikan oleh aksi beli di saham-saham konsumer.