Posted by PT. Kontak Perkasa Futures News on Rabu, 14 Desember 2016
Keluarnya kelompok oposisi dari Aleppo akan mengakhiri pertempuran kelompok oposisi dengan Pemerintah Suriah yang terjadi selama bertahun-tahun. Ini juga akan menunjukkan kemenangan Presiden Bashar Assad di Suriah.
Kelompok oposisi mengatakan, evakuasi di wilayah Aleppo yang dikuasai oleh kelompok oposisi dilaksanakan pada Kamis, (15/12). Namun ketidakpastian masih membayangi pelaksanaan evakuasi tersebut.
Iran salah satu pendukung utama Assad memberlakukan syarat-syarat baru. Iran ingin dilakukan evakuasi terhadap dua desa yang saat ini dikepung oleh kelompok oposisi.
Pejabat kelompok oposisi mengatakan, mereka setuju dilakukan evakuasi terhadap desa-desa yang mayoritas penduduknya Syiah di Provinsi Idlib. Perjanjian Aleppo akan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Namun hingga saat ini tak jelas bagaimana Perjanjian Aleppo akan dicapai. Banyak pihak ragu-ragu dengan perjanjian tersebut.
Juru Bicara kelompok oposisi Noural al Din al Zinki, Abdul Salam Abdul Razak mengatakan, semua akan dilakukan sesuai dengan rencana. "Beberapa jam ke depan evakuasi akan dilakukan."
Pejabat kelompok oposisi Jabha Shamiya mengatakan, sebanyak 1.000 orang yang terluka akan meninggalkan Aleppo timur. Evakuasi secara menyeluruh akan diselesaikan dalam tiga hari.
Pertempuran Aleppo: kesepakatan evakuasi 'kembali berlaku' | PT Kontak Perkasa
Kelompok oposisi di Suriah mengumumkan bahwa kesepakatan untuk mengevakuasi kawasan terakhir yang diduduki pemberontak di Aleppo timur kembali berlaku, sehari setelah kesepakatan sebelumnya kandas. Pasukan pro-pemerintah Suriah bergerak di kawasan Jisr al-Haj pada Rabu.
Pasukan pemberontak mengatakan pada Rabu malam, evakuasi akan dimulai pada Kamis dini hari.
Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari Pemerintah Suriah atau sekutu utamanya, Rusia. Pasukan pemberontak dan warga sipil mulanya direncanakan meninggalkan kota pada Rabu (14/12) pagi, namun kesepakatan gencatan senjata itu gagal.
Dan unit media yang dijalankan kelompok Islam syiah Lebanon, Hizbullah, pendukung pemerintah Suriah, mengatakan negosiasi mengalami "kesulitan besar" dan belum mencapai kesimpulan.
Pemerintah Suriah dan sekutunya, Iran, bersikeras bahwa evakuasi dari Aleppo timur hanya dapat terjadi jika kedua desa tersebut dievakuasi.
Pasukan pemberontak mengatakan kesepakatan gencatan senjata baru akan berlaku pada Rabu malam, disusul evakuasi beberapa jam setelahnya. Kesepakatan baru ini akan memungkinkan evakuasi secara bersamaan dari dua desa yang dikepung pemberontak di barat-laut Suriah.
Beberapa jam setelah kesepakatan pertama - diperantarai terutama oleh Rusia dan Turki - gagal, serangan udara berlanjut di kawasan yang dikuasai pemberontak, tempat sedikitnya 50.000 warga sipil bertahan.
Pada Rabu pagi, bus dan ambulans, didatangkan untuk mengevakuasi anggota pasukan pemberontak dan keluarga mereka - namun berbalik tak lama setelah itu.
PBB mengatakan, serangan pemerintah Suriah dan sekutunya di kawasan "padat penduduk" amat mungkin melanggar hukum internasional.