Tertangkapnya Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia di Mataram, Nusa Tenggara Barat menjadi berita heboh | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Rency sendiri mengaku pernah sekali ketika dia ditawari untuk mengonsumsi barang yang disebut aspat itu, namun ia menolak. Pasalnya, Gatot ingin memasukkan asap dari pembakaran barang haram itu dari mulut ke mulut. "Saya sendiri tidak pernah pakai itu sedikitpun. Dia bahkan sempet mau keluarkan asap dari mulut dia ke mulut saya. Di situ saya enggak mau, dan keluar dari sana (padepokan)," ungkap Rency Milano.
Persoalan aspat lama-kelamaan tenggelam, sampai akhirnya Gatot Brajamusti dan Reza Artemevia tertangkap dalam penggerebekan di Mataram pada Sabtu (27/8/2016). Seiring dengan itu persoalan aspat pun kembali muncul. Sampai saat ini misteri aspat masih menjadi perbincangan yang menarik. Apakah aspat sama dengan sabu, ataukah aspat hanya barang serupa sabu. Yang jelas cara mengonsumsi ‘makanan jin’ ini sama persis dengan sabu.
Gatot memang harus menjelaskan soal aspat yang banyak dikira sebagai sabu, karena isu itu memang berhembus kencang seiring dengan populernya nama padepokan mereka. Maklum saat itu sejumlah selebriti terkenal bergabung di sini seperti Elma Theana, Reza Artamevia, dan Rensi Milano serta Irianti Erningraja. Dua nama terakhir hanya bertahan dalam bilangan bulan di padepokan ini.
Menurut sumber Bintang.com cara mengonsumsi ‘makanan jin’ di padepokan ini tak berbeda dengan menggunakan sabu. Bahkan yang lebih unik lagi transfer asap dilakukan oleh Gatot Brajamusti dengan menggunakan mulut. Pernyataan ini tak berebda dengan yang dikemukakan oleh Rency Milano.
Sementara itu, pernyataan berbeda dikemukakan oleh Irianti Erningpraja. Menurut Irianti dia juga pernah ditawari makanan serupa, namun namanya obat herbal. Karena Irianti tak berani, ia tak mau mengonsumsi makanan khas ala padepokan ini. “Saya kan mantan atlet, jadi enggak biasa mengonsumsi obat-obat termasuk yang berkatagori herbal. Bukan apa-apa saya takut disangka dopping,” katanya.
Sebenarnya soal aspat atau sekarang disebutkan sebagai asfat, adalah barang lama. Gatot Brajamusti kepada beberapa wartawan beberapa media, termasuk penulis, pernah menjelaskan soal aspat yang banyak diduga sebagai sabu. Ketika itu penjelasan yang dikemukan Gatot tak berbeda seperti yang dijelaskan oleh Rency Milano dan beberapa anggota atau orang yang pernah bergabung di padepokan Brajamusti. Gatot menjelaskan kalau yang mereka konsumsi adalah barang bernama aspat, bukan sabu seperti yang banyak diduga orang. “Itu bukan sabu, tetapi aspat,” tegas Gatot Brajamusti kepada penulis saat melakukan wawancara di Padepokan Brajamusti, Cisaat, Sukabumi, dua belas tahun silam.
Soal aspat yang sering dikonsumsi oleh Reza Artamevia dan juga anggota padepokan lainnya, dikemukakan juga oleh pihak Badan Narkotika Provinsi NTB. Dalam pemeriksaan seperti yang dilansir Liputan6.com, Reza mengakui menggunakan sebuah obat yang bernama asfat. Asfat juga mengandung zat amphetamin seperti halnya sabu.
Menurut dokter Yuli, selaku Tim dokter BNNP NTB, menjelaskan asfat merupakan suatu benda yang dibakar di bohr/nampan kecil. Asap dari barang tersebut bisa membuat badan yang tidak fit menjadi bugar. "Reza dan lainnya mengaku hanya menggunakan barang itu jauh-jauh hari sebelum kongres, untuk menghindari capek karena kongres," ujar
Angga.
Selain melakukan aktifitas seperti bernyanyi, mereka yang bergabung di padepokan ini disuguhi makanan khusus. Makanan itu menurut Rensi Milano kakak kandung Elma Theana berupa serbuk putih. Namun, makanan serupa sabu itu, kepada para anggota padepokan dijelaskan itu bukanlah sabu, tetapi aspat. "Dia bilang itu bukan sabu tapi aspat. Aspat itu makanan jin katanya," kata Rency Milano saat dihubungi wartawan, Kamis (1/9/2012).
Tertangkapnya Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia di Mataram, Nusa Tenggara Barat menjadi berita heboh di berbagai media cetak dan elektronik. Pasca penangkapan ini terungkap pula kalau selama ini anggota padepokan Brajamusti mengonsumsi makanan jin yang bernama apat alias asfat.
Sejatinya soal aspat ini, sudah mengemuka sejak padepokan Brajamusti pertama kami mencuat, tepatnya ketika Reza Artamevia menghilang di Bandara Soekarno Hatta usai penerbangan dari Surabaya pada bulan Desember 2004. Tak lama setelah itu ketahuan, bahwa pelantun tembang Pertama itu ‘diselamatkan’ oleh Gatot Brajamusti. Reza diketahui berada di padepokan Brajamusti, Cisaat, Sukabumi.
Elma Theana Akui Kabur dari Padepokan Gatot Brajamusti | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Di samping itu, Elma juga merasakan hal-hal yang membuatnya tidak kuat untuk bertahan di tempat itu.
Setelah itu, ia pun berpikir bahwa mencari guru itu bukan berdasarkan kehebatannya dalam berbuat sesuatu, melainkan dari perilaku dan kepribadian orang tersebut.
"Belajar dari kesalahan. Apakah dari seorang guru itu bisa membawa dampak yang baik dalam agama kita, dalam perilaku, perbuatan, apakah sesuai dengan yang diajarkan," kata Elma.
Setelah berpikir dan belajar lagi, ia lalu menyadari bahwa tempatnya bukan di padepokan Gatot. Pasalnya, selama sembilan tahun berguru, Elma merasa ia menjadi pribadi yang berbeda.
"Lebih kepada tidak sesuai lagi dengan akidahnya, dengan pribadi. Aduh saya mau normal-normal saja deh. Menjadi manusia, enggak mau berhubungan dengan yang gaib-gaib deh," katanya.
"Dari sisi keluarga melihatnya aku aneh. Jadi menjauhkan diri, jadi tidak mau berinteraksi, jadi menjauhkan keluarga. Tidak peduli, asyik dengan belajar sendiri. Keluarga dieempaskan," kata Elma.
Setelah sembilan tahun di sana, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari tempat Aa (Gatot). Itu sudah lima tahun lalu. Saya sekarang udah hijrah dari sana," kata Elma kepada Teddy Syach dalam video itu.
"Saya meninggalkan juga enggak izin, main pergi begitu saja. Ya, sudah aku pergi saja. Pergi juga aku enggak pamit sama Aa, sama Teh Dewi. Pokoknya aku pergi, tiba-tiba menghilang," katanya.
Elma mengungkapkan, ia meninggalkan padepokan Gatot karena merasa sudah tidak sejalan dengan gurunya itu.
Artis peran Elma Theana menegaskan bahwa ia sudah keluar dari padepokan Gatot Brajamusti sejak lima tahun lalu.
Dalam sebuah video bertajuk "Eksklusif! Pengakuan Jujur Elma Theana", Elma mengaku pergi begitu saja tanpa memberi tahu Aa Gatot, sapaan akrab Gatot Brajamusti.
Biar Disebut Guru Spiritual, Gatot Brajamusti Gelar Pengajian Fiktif dan Kenalkan Asmat Makanan Jin | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Bandung
Rency juga mengatakan, pengajian yang dilakukan di padepokan di Sukabumi hanya pencitraan untuk disorot media dan mendapatkan penilaian baik dari masyarakat.
"Pengajian itu fiktif biar dilihat wartawan bener. Bohong semua. Dia cuma rekayasa sebagai guru spiritual. Yang ada korbannya banyak," tandas dia.
"Dia bilang itu bukan sabu tapi asmat. Asmat itu makanan jin katanya. Dia jelasin cara makenya juga kaya orang nyabu," ujar Rency.
"Saya sendiri tidak pernah pake itu sedikitpun. Dia bahkan sempat mau keluarkan asap dari mulut dia ke mulut saya di situ saya nggak mau," sambungnya.
Gatot Brajamusti disebutkan kerap mengkonsumsi sabu di padepokannya di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Kakak Elma Theana, Rency Milano menceritakan obat terlarang berjenis sabu itu justru memiliki nama yang hanya diketahui dipenghuni padepokan yakni asmat.