Kelly sosok yang unik | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
Kelly juga sosok unik. Sebagai model, ternyata dia tidak menyukai sepatu berhak tinggi. "Aku enggak terlalu suka dengan high heels," tutur Kelly dalam peluncuran Pedro Fall 2014 Collection Preview di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2014.
Menurut Kelly, sejak kecil, dia merasa tomboi. "Dulu, aku pakai celana gombrong-gombrong dan T-shirt saja," ucapnya. Kelly juga mengaku lebih banyak bermain seperti lelaki.
Dunia model kemudian mengajarkannya bersahabat dengan sepatu berhak. Ia diajarkan berjalan menggunakan sepatu berhak tinggi. "Dulu awal pakai high heels, jalanku susah. Jalannya seperti di pasar," tuturnya.
Bia diceritakan sebagai tokoh wanita yang sudah lama merindukan kegiatan menyelam. Sudah bertahun-tahun dia tak menyelam. Setelah melahirkan putrinya, Bia memang berhenti menyelam.
Untuk melepas rasa rindunya, ia memilih Pulau Komodo sebagai destinasi menyelamnya. Di sana, ia bertemu dengan Indi (Nadine Chandrawinata), Maria (Ully Triana), serta Mahesa (Ramon Y. Tungka). Rencananya, film yang disutradarai Lola Amaria ini baru akan memulai proses syuting pada 25 Agustus mendatang.
Dia mengakui peran ini dirasakan sangat berat dan menantang untuknya. Namun dia berusaha semaksimal mungkin membuat Bia menjadi karakter seperti yang dimaui sutradaranya, Lola Amaria.
Meski menantang dan berat, Kelly mengaku sangat senang bisa ikut terlibat dalam produksi film ini. "Saya suka banget dengan karakter ini soalnya Bia itu bukan petualang, dan di sini aku harus lebih feminin," ujar Kelly.
"Karakter Bia itu kebalikan dari saya. Sudah jelas umur kami beda, karakter dia sama saya juga beda," tutur Kelly saat ditemui dalam konferensi pers Labuan Hati di Le Seminyak, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Agustus 2016.
Selain perbedaan usia yang cukup jauh dengan tokoh yang diperankan, Kelly juga harus menghadapi tantangan lain dari perannya. Tokoh tersebut merupakan perempuan dewasa yang sudah memiliki anak. "Ini peran yang berat karena saya masih 29 tahun dan disuruh peran sudah punya anak," kata Kelly Tandiono.
Muda, energik. Begitulah kira-kira karakter aktris sekaligus model Kelly Tandiono. Namun, dalam film terbarunya, Labuan Hati, Kelly harus mampu memerankan tokoh Bia, wanita 40 tahun dengan sikap yang feminin dan berwibawa.
Kisah Tiga Perempuan Lola Amaria dalam "Labuan Hati" | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
Di dalam rombongan itu turut pula Mahesa (Ramon Y Tungka). Seorang instruktur selam yang menguasai setiap sudut Pulau Komodo.
Di kapal, hubungan Bia, Indi dan Maria mengalami pasang surut. Setelah sempat berteman dan bersahabat ketiganya lantas terlibat perang dingin lantaran sama-sama ingin merebut perhatian Mahesa.
"Saya laki-laki yang beruntung karena harus berbagi membagi frame dengan lima wanita cantik. Saya akan menjadi diver. Mbak Lola nge-push saya mencapai kemampuan master," tutur Ramon.
Film ini akan tayang pada 2017 mendatang. Selain bekerja sama dengan aktor dan aktris, Lola juga bekerjasama dengan Titien Wattimena sebagai penulis skenario.
"Saya sebagai indie 32 tahun dan saya punya pacar protective dan tidak jauh dihuninya tetap sama. Saya suka traveling ini tantangan buat saya, Indi bukan Nadine," ungkap Nadine.
Di Pulau Komodo, Indi dan Bia berkenalan dengan Maria, karakter yang diperankan Ully Triani. Karakter Maria digambarkan ditinggalkan kekasihnya.
Tantangan bagi Ully dalam memerankan Maria adalah ia harus mengubah fisik.
"Banyak banget dari fisik berubah. Rambut dan kulit enggak gini tapi karena harus jadi penduduk lokal jadi harus disesuaikan," jelas Ully.
Ketiga perempuan itu akan tinggal bersama di sebuah kapal selama tujuh hari enam malam.
"Itu peran yang sangat berat karena umur 29, memainkan peran suruh punya anak. Bagaimana caranya bisa membuat karakter Bia menjadi karakter yang Mbak Lola mau," kata Kelly dalam konferensi pers di Le Seminyak, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2016).
Meskipun begitu, Kelly sangat menyukai karakter yang diperankannya itu. "Saya suka dengan karakter ini karakternya enggak adventurous, aku harus lebih feminin," papar Kelly.
Perempuan kedua dalam Labuan Hati adalah Indi, yang diperankan Nadine Chandrawinata.
Indi berusia 35 tahun, yang memilih Pulau Komodo sebagai titik selam terakhirnya sebelum menikah.
Produser sekaligus sutradara Lola Amaria mengajak tiga artis untuk membintangi film terbarunya, Labuan Hati.
Dalam film tentang tiga perempuan itu, Lola melibatkan model Kelly Tandiono, artis peran Nadine Chandrawinata, dan Ully Triani.
Kelly berperan sebagai Bia, perempuan berusia 40 tahun yang sudah memiliki satu anak. Bia dikisahkan berlibur ke Pulau Komodo untuk kembali ke laut yang sudah lama ditinggalkannya.
Bagi Kelly, peran itu memberi tantangan tersendiri.
Film Labuhan Hati Bakal Mengeksplorasi Pulau Flores | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan
Sementara itu, Lola juga mengaku saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan. Bahkan dia mengaku sudah melakukan survei sebelum melangsungkan shooting di Labuan Bajo.
"Persiapan sudah dari sebelum lebaran. Tim udah ke Pulau Komodo, mereka (pemain) juga udah pernah ke komodo. Nyatuin energi. Bangun chemistry. Mereka dilatih sebulan, cebur ke kolam, latihan. Free dive, naik gunung. Naik air terjun," ujar Lola.
Dalam film ini, Lola akan mengajak sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Triani, dan Ramon Tungka, untuk mulai melangsungkan shooting pada tanggal 25 Agustus 2016 mendatang.
"Tanggal 25 Agustus mulai shooting. Kalo tayangnya Insya Allah akhir bulan Maret atau April 2017," tandasnya.
Sutradara Lola Amaria akan mencoba menggarap film baru dengan mengeksplorasi keindahan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Film terbaru yang berjudul Labuhan Hati ini, akan bercerita tentang tiga orang wanita yang memiliki karakter berbeda namun punya persoalan sehingga bisa merusak persahabatan mereka.
"Ceritanya tiga prempuan, datang ke tempat baru dan nggak saling kenal, kemudian mereka bersahabat. Perempuan umur sekitaran 20, 30 dan 40-a dengan problem yang mereka alami dalam hidup," kata Lola Amaria, Kamis (18/9/2016).
Lola menjelaskan film ini, akan menampilkan cerita dengan perpaduan gambar-gambar keindahan pulau Flores.
"Saya mencoba kawinkan idealisme dan kebutuhan. Mudah-mudahan bisa diterima. Dua tempat ini berhubungan dengan hewan. Kenapa diberi judul labuhan hati, karena kan pelabuhan itu tempat kapal bersandar. Nggak cuma satu kapal yang bersandar, pasti banyak yang bersandar di sana," katanya.